Apa Itu Slow Living? Simak Makna dan Manfaatnya untuk Kehidupan
Hidup dengan ritme yang lebih tenang melalui prinsip slow living memberikan banyak manfaat dan membuat hari terasa lebih bermakna. --iStock
HARIAN DISWAY - Hidup di era modern bergerak begitu cepat dengan banyak orang menghadapi tekanan, rutinitas yang padat, dan informasi yang terus berdatangan.
Tidak jarang hal ini menimbulkan stres dan kelelahan, hingga momen-momen sederhana sering terlewatkan.
Slow living hadir sebagai gaya hidup yang mendorong manusia untuk melambatkan ritme, menikmati setiap pengalaman, dan menjadikan hidup lebih bermakna.
Slow living bukan berarti bermalas-malasan atau menghindari tanggung jawab, melainkan menjalani hidup dengan lebih sadar dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.
BACA JUGA: 5 Starter Pack untuk Memulai Lifestyle Slow Living
BACA JUGA: Cerita Diaspora oleh Mushonnifun Faiz Sugihartanto (16): Hidup Slow Living dan Peacefulness
Gaya hidup ini mendorong untuk menghargai setiap momen, lebih memperhatikan kualitas daripada kuantitas. Slow living juga mengajak manusia menyesuaikan ritme hidup dengan kebutuhan diri sendiri, bukan pada tuntutan eksternal.
Konsep ini berakar dari gerakan slow food yang lahir di Italia pada 1980-an. Campaign itu merupakan respons terhadap budaya fast food yang serba cepat dan instan.
Dari prinsip slow food, ide pelan tetapi bermakna ini kemudian meluas ke berbagai aspek kehidupan. Mulai dari pekerjaan, konsumsi, hingga hubungan sosial.
Menurut The Slow Living Journal, tujuan slow living adalah meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan secara keseluruhan.
BACA JUGA: Blue Zone Lifestyle: Rahasia Panjang Umur dari Pola Makan dan Gaya Hidup Sehat
BACA JUGA: Gaya Hidup Ramah Lingkungan, Tren Eco-Friendly yang Kian Diminati
Contoh penerapan slow living dalam kehidupan sehari-hari:
1. Menikmati Makanan Tanpa Melihat Gadget
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: