Perubahan itu berbuah manis. Duet gelandang tengah Ivar Jenner dan Nathan Tjoe-A-On menjadi kunci dalam mengendalikan permainan.
Gaya permainan Indonesia pun menjadi lebih rapi, baik dalam bertahan maupun menyerang. Apresiasi layak ditujukan kepada Nathan Tjoe-A-On atas mobilitasnya di ruang tengah dan umpannya yang kreatif.
Ia berperan dalam terciptanya penalti untuk Indonesia setelah Rafael Struick dilanggar di kotak penalti.
Selain itu, kapten Rizki Ridho juga patut diapresiasi. Keberaniannya mengambil peran sebagai inverted center back untuk progresi ke depan, membuat gerakan yang tak terdeteksi dan berbuah gol dari Witan Sulaiman.
Tak lupa kiper Ernando Ari, meski tidak terlalu tinggi, namun kematangannya dalam membaca permainan lawan membuat penempatan posisinya mampu menggagalkan semua peluang Yordania.
BACA JUGA:Pelatih Persija Thomas Doll Pernah Jebol Gawang Bayer Leverkusen
BACA JUGA:Timnas U-23 Takluk 2-0 dari Qatar: Garuda Muda Banyak Dirugikan, Netizen Serang Instagram Wasit
Sayangnya, Yordania berhasil mencetak satu gol melalui gol bunuh diri Justin Hubner.* Ia bermaksud menutup ruang tembak lawan, namun bola justru berbelok ke gawang sendiri.
Meski begitu, kemenangan telak 1-4 atas Yordania membuat anak asuh STY finis di peringkat kedua Grup A, sekaligus mengamankan satu tiket ke babak 8 besar Piala Asia U-23 AFC.
Lawan mereka di babak selanjutnya masih menunggu hasil akhir dari Grup B. Jepang dan Korea Selatan menjadi kandidat terkuat sebagai lawan Indonesia.
Akankah Garuda Muda bertemu Jepang di babak 8 besar?
Mimpi pelatih Shin Tae Young mungkin saja terwujud.
Kita tunggu saja kejutan berikutnya! Terus kepakkan sayapmu Garuda!