Mahasiswa Arsitektur Universitas Ciputra Wajib Pahami Sosok Romo Mangun

Selasa 23-04-2024,22:10 WIB
Reporter : Wulan Yanuarwati
Editor : Noor Arief Prasetyo

"Romo Mangun orang yang memiliki gelora hatiBagaimana kita memaknai dan memberi ruang pada kebaikan bisa bermakna banyak," ujarnya. 


Rektor Universitas Ciputra Ir Yohannes Somawiharja memberikan penghargaan ke Dr Martinus Joko Lelono usai acara bedah buku yang berlangsung di Universitas Ciputra.-Moch Sahirol Layeli-

Romo Joko mengatakan gereja Katolik belum lama dalam konteks Indonesia sebagai sebuah komunitas agama. Baru sekitar 200 tahun. Dan Romo Mangun sendiri merupakan generasi kedua orang Indonesia yang jadi Katolik. 

"Saat ini ada pertanyaan besar bagaimana membangun arsitektur gereja maka dia disekolahkan dengan tujuan bisa membahasakan gereja dalam rasa lokal. Bagaimana itu dibawa dalam ruang setempat dan menjadi ada nilai guna, makna, dan nuansa lokal yang hidup," jelasnya. 

"Bangunan jadi berbicara untuk orang di sekitar," imbuhnya. 

Sementara itu, Romo Joko juga menuturkan mulai didengungkan sosok Romo Mangun menjadi pahlawan. Ikatan Alumni Filsafat Teologi Sanata Dharma Yogyakarta (Ikafite) menilai setelah 25 tahun meninggalnya Romo Mangun, semangat hidupnya harus terus digelorakan.

Romo Mangun ditawarkan sebagai pahlawan. Pahlawan yang nilai hidupnya diikuti. Menurutnya, Romo Mangun memiliki standar moral yang bisa diikuti. Hal ini seperti yang pernah dikatakan Gus Dur tentang sosok Romo Mangun.

"Standar moral artinya ada kebaikan yang dikatakan tapi juga dilakukan. Nah sekarang Indonesia sedang kehilangan ruang itu, standar moral, kebaikan itu seperti itu kalau tidak kita hanya akan hidup sebagai masyarakat yang praktis pragmatis sejauh berguna dan menguntungkan saja. Bahkan yang hanya menguntungkan diri dan kelompok saja," paparnya. (*)

 

Kategori :