HARIAN DISWAY - Siapa yang suka healing? Rupanya, aktivitas menenangkan pikiran untuk penyembuhan gangguan mental itu sudah diakui di dunia. Bahkan memiliki hari peringatan sendiri. Yaitu, hari ini, 27 April.
Ya, 27 April setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Healing Sedunia. Meskipun, ini konteksnya bukan jalan-jalan buat melepas penat, ya. Hari Healing Sedunia ini berakar dari perayaan Hari Tai Chi.
Selain Hari Healing Sedunia, ada beberapa hal yang diperingati dan dirayakan setiap 27 April 2024. Apa saja? Simak ulasan berikut ini.
BACA JUGA:Ada Apa Tiap 25 April? Ada Hari Malaria sampai Hari Penguin!
Hari Tapir Sedunia
4 PERINGATAN khusus pada 27 April, ada Hari Healing Sedunia sampai hari donor sperma.-One Earth-
Peringatan Hari Tapir Sedunia diperingati setiap tanggal 27 April. Hal itu diciptakan untuk membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga keselamatan dan kelangsungan hidup tapir.
Hewan herbivora ini umumnya ditemui di Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan sebagian Asia Tenggara. Ia memiliki penampilan unik yang menggabungkan ciri-ciri babi, dengan moncong agak panjang seperti belalai kecil. Tapir merupakan salah satu spesies yang terancam punah karena berbagai ancaman, termasuk perburuan yang tidak terkontrol.
Hari Tapir Sedunia hadir sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya perlindungan terhadap spesies ini. Melalui peringatan ini, diharapkan bahwa orang-orang dari berbagai belahan dunia akan lebih memperhatikan upaya konservasi dan menjaga habitat alami tapir agar dapat terus bertahan hidup.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Bagi-Bagi Satyalancana di Hari Otoda
BACA JUGA:Sejarah dan Makna Peringatan Hari Kartini 21 April, Bukan Semata Pakai Kebaya
Hari Bakti Pemasyarakatan
Setiap tanggal 27 April, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, petugas, dan penghuni lembaga pemasyarakatan merayakan Hari Pemasyarakatan Indonesia. Perayaan ini memiliki sejarah panjang, dimulai sejak tahun 1964.
Hari Pemasyarakatan Indonesia diinisiasi oleh Menteri Kehakiman saat itu, yakni Prof Sahardjo, SH, yang memiliki visi untuk mengubah konsep penjara menjadi konsep permasyarakatan. Tujuannya untuk menghapuskan stigmatisasi negatif yang melekat pada institusi penjara.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, lembaga pemasyarakatan memiliki fungsi utama untuk memperlakukan para narapidana sebagai manusia yang utuh. Ini mencakup memberikan pembinaan khusus. Seperti pengembangan keterampilan, pembentukan karakter, penguatan mental, dan berbagai program lainnya.