HARIAN DISWAY - Aksi protes pro Palestina di Amerika Serikat (AS) sejak beberapa hari lalu berujung pada penangkapan para demonstran.
Aksi ini bermula dari protes yang dilakukan kumpulan mahasiswa serta pihak terkait lain di Universitas Columbia, New York pada 26 April 2024.
Tak lama setelahnya, aksi protes pro Palestina ini mulai menyebar ke beberapa kampus di AS bahkan hingga ke wilayah New York (NY).
Beberapa aktivis menggelar protes dengan aksi menduduki halaman universitas, dimana mereka beramai ramai memasang tenda selama beberapa hari.
Sementara itu, para aktivis lainnya melakukan protes melalui aksi demonstrasi terhadap kampus.
Dilansir dari AFP, tujuan dari aksi ini adalah menyerukan gencatan senjata terhadap Israel dan Hamas, serta mendorong pemutusan hubungan dengan negara juga perusahaan yang memperoleh keuntungan dari konflik.
Atas aksi tersebut, pihak universitas bersama dengan kepolisian memberikan peringatan akan melakukan pembersihan di wilayah demonstrasi.
Seiring aksi protes yang semakin gencar dilakukan, penertiban oleh aparat keamanan pun semakin ketat, dimana aparat keamanan melakukan penangkapan terhadap para demonstran.
Penangkapan tersebut antara lain terjadi di Universitas California Selatan sebanyak 93 orang, Perguruan Tinggi Emerson sebanyak 108 orang.
Penangkapan dengan jumlah yang belum diketahui juga terjadi di Universitas New York, Universitas Yale, Universitas Havard, Universitas Michigan, dan beberapa universitas lain.
BACA JUGA:Mediator Mesir Tiba di Israel, Desak Gencatan Senjata dan Pembebasan Tawanan Perang Gaza
Profesor komunikasi dan jurnalisme Universitas California Selatan Mike Ananny mengkritik keputusan para pemimpin universitas atas penanganan demonstrasi kampus.
Kritik tersebut disampaikan melalui surat terbuka pada situs publikasi mahasiswa yakni Daily Trojan. Ananny menyampaikan bahwa ia sudah tidak lagi mempercayai rektor sekolah Andrew Guzman dan presidennya Carol Folt.