Fikri/Bagas sudah nyaris menang, karena sudah mencapai match point di game kedua. Angkanya juga jauh, yakni 20-14. Eh, serentetan kesalahan malah membuat keunggulan sebesar itu tak ada artinya. Rankireddy/Shetty mengejar hingga berbalik unggul.
Game ketiga tidak kalah seru. Fikri/Bagas sudah leading 20-15. Lagi-lagi, mereka membiarkan pasangan India mengejar hingga tinggal selisih 1 poin. Untungnya, kali ini Fikri/Bagas berhasil menutup laga dengan 21-19.
"Di game kedua kami kehilangan fokus. Tegangnya keluar lagi karena sudah unggul jauh tapi bisa terkejar," Fikri mengakui.
"Di luar itu, mereka tampil nothing to lose saat tertinggal (di game kedua) itu dan Satwik juga servisnya menyulitkan sekali. Tapi pelatih bilang, 'Sudah jangan dipikirkan apa yang terjadi di gim kedua, ambil lagi di game ketiga'," lanjutnya, menirukan instruksi pelatih Aryono Miranat.
BACA JUGA:Piala Thomas dan Uber 2024: Timnas Indonesia Akan Turunkan Pemain Pelapis Lawan Uganda
Ketika situasi seperti berulang di game ketiga, Bagas mengakui ada ada perasaan trauma yang menyerang. "Tapi beruntung, di poin-poin kritis itu kami bisa mengambil satu kesempatan. Kuncinya adalah komunikasi dengan partner. Saling mengingatkan dan menyemangati," jelasnya.
THOMAS Cup 2024: Jadi juara grup, Jonatan Christie dkk lawan Korea di perempat final. Foto: Jonatan Christie bawa Indonesia unggul 2-1.-Deri Destan-PP PBSI
Dalam posisi 1-1, Jonatan Christie juga bikin badminton lovers Indonesia senam jantung dengan penampilannya. Ia butuh waktu 1 jam 15 menit untuk mengalahkan Lakshya Sen dengan skor 21-18, 16-21, 21-17.
Jonatan mengakui, ia sempat terpengaruh oleh penampilan Fikri/Bagas. Yang seharusnya bisa menang straight game tapi harus menempuh rubber game. Ia sadar, tertinggal 0-2 akan sangat berpengaruh terhadap mental semua pemain.
BACA JUGA:Tim Indonesia Berangkat ke Chengdu, Ini Target PBSI di Piala Thomas dan Uber 2024
BACA JUGA:Skuad Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024 Diumumkan, Tak Ada Putri KW dan Ana/Tiwi!
"Di game ketiga saya coba lebih berjuang, karena ingin bawa Indonesia juara grup. Atau sekurang-kurangnya dapat poin dulu," kata Jonatan. "Menjadi juara grup, kami akan terhindar dari unggulan 1 atau 2," ucapnya.
Setelah kemenangan Jonatan, perjalanan tim Thomas Cup terasa lebih mudah. Ganda kedua yang diterjunkan, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menang straight games atas Dhruv Kapiila/Sai Prateek K. Sedangkan Chico Aura Dwi Wardoyo melengkapi kemenangan dengan menundukkan Srikanth Kidambi.
THOMAS Cup 2024: Jadi juara grup, Jonatan Christie dkk lawan Korea di perempat final. Foto: Leo/Daniel memastikan Indonesia jadi juara grup.-Deri Destan-PP PBSI
Dengan demikian, Indonesia akan menghadapi Korea, runner up Grup A dalam perempat final yang digelar Jumat, 3 Mei 2024. Korea kalah 2-3 oleh Tiongkok dalam laga terakhir Grup A.
BACA JUGA:Indonesia Kalahkan Uganda 5-0, Ruzana Tegang di Penampilan Perdana Piala Uber