HARIAN DISWAY - Masyarakat di jalur pantura Semarang sampai Demak masih harus bersabar menantikan selesainya Jalan Tol Semarang-Demak.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus berupaya mempercepat proses pembangunan. Terutama sisi yang melintas di atas laut.
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, Jalan Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN).
Jalan tol Semarang-Demak Seksi II (Sayung-Demak) yang menggunakan konstruksi batang bambu. -Foto: Kementerian PUPR-
Jalan tol sepanjang 26,84 km di Semarang, Jawa Tengah ini direncanakan sebagai ruas pendukung dari Jalan Nasional Pantura Jawa yang menghubungkan Semarang - Demak - Gresik - Surabaya.
BACA JUGA:Tol Bambu Semarang-Demak Juga Berfungsi Sebagai Tanggul Laut
"Mengingat peran vitalnya sebagai jalur logistik di utara jawa, penyelesaian Ruas Tol Semarang - Demak sudah ditunggu masyarakat," kata Endra.
Secara umum, pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak dibagi menjadi dua. Yakni porsi pemerintah dan porsi swasta.
Adapun porsi swasta dibangun oleh BUJT PT. PP Semarang Demak (PPSD) yang menggunakan skema SBO-T (Supported, Build, Operate, and Transfer).
BACA JUGA:Jadi Korban Banjir Semarang, Tasin Kreatif Membuat Sepeda Apung
BUJT bertugas membangun ruas Sayung - Demak sepanjang 16,31 km yang berada di daratan dan telah beroperasi sejak 25 Pebruari 2023.
Sementara sisanya, yakni dari Semarang ke Sayung ditanggung pemerintah sepanjang 10,64 persen. Segmen ini juga sekaligus menjadi tanggul laut raksasa untuk mengatasi banjir rob di pesisir Semarang dan Demak.
Endra mengatakan, segmen Semarang-Sayung dalam pembangunannya terbagi menjadi 3 paket, yakni 1A, 1B dan 1C yang saat ini dalam tahap konstruksi dengan progres fisik secara keseluruhan mencapai 9,25 persen.
BACA JUGA: Eri Cahyadi Lebih Pilih SERR Daripada Bangun Jalan Tol Dalam Kota: Sudah Diusulkan ke Pusat
"Target penyelesaian konstruksi keseluruhan Paket tersebut adalah pada Februari 2027," ungkap Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan ini.