Final Thomas Cup 2024: Tiongkok vs Indonesia 3-1, Back-to-Back Runner Up Akibat Salah Strategi?

Senin 06-05-2024,00:05 WIB
Reporter : Retna Christa
Editor : Retna Christa

BACA JUGA:Thomas Cup 2024: Jonatan Christie dkk Lolos ke Final Tiga Kali Beruntun, Siap Ulang Memori 2021

"Ini menjadi pelajaran berharga dan pengalaman. Karena kami baru pertama kali turun di final Piala Thomas," lanjut pemain berusia 24 tahun tersebut.

Faktanya, pada Piala Thomas 2022, Fikri/Bagas sudah masuk skuad. Namun, saat itu status mereka masih ganda nomor tiga. Di bawah M Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar/Rian. Ketika Indonesia menembus final edisi 2022, mereka tidak diterjunkan.

Piala Thomas 2024 seharusnya menjadi kesempatan mereka untuk naik kelas. Namun, kans itu tidak dimanfaatkan dengan baik.

Lalu, apakah menerjunkan Fikri/Bagas yang belum berpengalaman di final Thomas Cup adalah sebuah kesalahan? Semestinya tidak. Jika menilik perempat final melawan Korea, tim pelatih membuat eksperimen yang berhasil gemilang.

BACA JUGA:Rekor Superior Atas Korea Selatan Terjaga, Indonesia Tantang Taiwan di Semifinal Piala Thomas

Mereka mengorbankan ganda pertama dengan menerjunkan Fikri/Bagas melawan pasangan ganda juara dunia: Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae. Lalu memasangkan Fajar dengan Daniel Marthin di ganda kedua.


FINAL Thomas Cup 2024: Tiongkok vs Indonesia 3-1, Back-to-Back Runner Up. Foto: tim Thomas Cup Indonesia berfoto di podium.-Deri Destan-PP PBSI

Hasilnya, Fikri/Bagas memang kalah. Tapi Fajar/Daniel berhasil membalas dengan mengalahkan ganda kedua Korea, Kim Dong Ju/Kim Won Ho. Pasangan dadakan itu tampil luar biasa bagus. Penuh determinasi dan garang. Plus, jarang membuat kesalahan.

BACA JUGA:Thomas Cup 2024: Jadi Juara Grup, Jonatan Christie dkk Lawan Korea di Perempat Final

BACA JUGA:Tim Thomas dan Uber Indonesia Siap Bertemu Lawan Terkuat di Laga Terakhir Penyisihan Grup

Hal berbeda ditunjukkan pasangan Fajar/Rian maupun Fikri/Bagas di final. Mereka bermain tidak di level biasanya. Karena merasa tertekan.

Pelatih ganda putra Aryono Miranat rupanya tidak mau berspekulasi dengan membuat pasangan dadakan lagi di partai final. Maka, ia menerjunkan pasangan yang paling siap. Dan memiliki peringkat paling tinggi. Namun, hasilnya benar-benar menyakitkan.

"Saya sangat mengapresiasi perjuangan atlet bulutangkis Indonesia yang sudah berjuang dengan maksimal di ajang Thomas Cup 2024," kata Dito dalam laman resmi Kemenpora. "Persaingan Piala Thomas dan Uber tahun ini memang sangat sengit, tetapi para atlet sudah melakukan perjuangan terbaik," ucapnya.

Indonesia harus menanti lebih lama lagi untuk menunggu Piala Thomas pulang. Edisi berikutnya, Thomas Cup 2026 bakal kembali digelar di Denmark. Tepatnya di kota Horsens. (*)

Kategori :