Sebab, banyak perilaku menyimpang karena kesalahan parenting orang tua, termasuk pengaruh gadget di era digital. Jangan biasakan lagi ketika anak rewel, menangis, diberi gadget. Kalau perlu dibatasi.
Hal tersebut akan berdampak pada keberlanjutan kebiasaan anak. Biarlah anak lebih mengeksplorasi diri lebih banyak di dalam keluarga daripada dengan gadget. Memang kalau sudah kecanduan sangatlah sulit, tetapi masa depan anak lebih penting.
Mengingat banyak beredar berita anak SD dan SMP kecanduan game, bahkan hamil di luar nikah, itu menjadi hal yang sangat memprihatinkan. Terlebih, jika anak tersebut jauh dari agama, potensi anak memiliki mental yang bobrok sangat mungkin terjadi.
Maka, jangan sampai anak-anak kita jauh dari pengawasan, selalu di kontrol apa pun kegiatan yang dilakukan. Mulai di rumah, lingkungan sekitar, hingga lingkungan sekolah.
Ajarkan juga birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) sehingga akan membiasakan anak lebih mudah diarahkan, dilarang melakukan hal yang berbahaya.
Mulailah lebih getol lagi mengontrol anak. Dengan begitu, dalam diri anak terbangun konsep insan kamil sehingga menjadi bekal di masa dewasa kelak. (*)
Nikmah Rahmawati, pengajar di P3MPDI (Pendidikan Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Dakwah Islam) STAI Muhammadiyah Tulungagung dan kandidat doktor di Program S-3 PSDM Universitas Airlangga--