Jika kita amati, bila dipersentase, keberadaan anak di rumah dan di lingkungan sekitar berkisar 80 persen, sedangkan di sekolah hanya 20 persen. Artinya, tugas dan tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak lebih banyak bila dibandingkan dengan pendidikan karakter yang diajarkan guru di sekolah.
Apalagi, di Indonesia banyak sekali orang tua yang mengeluh terhadap kondisi perkembangan anak yang memiliki etika buruk, sulit diarahkan, bahkan sulit diatur.
Akhirnya, orang tua dalam menghadapi kondisi anak banyak yang memasrahkan ke pihak sekolah yang hanya 20 persen tiap harinya. Hal itu mungkin bisa menjadi solusi, tapi kasus yang terjadi pula tidak sedikit anak yang masih memiliki etika buruk.
BACA JUGA: Gandeng Pakar Psikologi, GMBU Surabaya Bahas Smart Parenting
BACA JUGA: Anak Melakukan Kesalahan? Begini Tips Parenting yang Tepat
Tentu persoalan lagi adalah kurangnya pendidikan agama yang didapati anak dari lingkungan keluarga.
Maka, penting sekali kita sebagai orang tua dalam mengasuh anak menggunakan parenting islami. Metode nabi pada parenting islami, menurut Syekh Jamal Abdurrahman, dapat kita terapkan.
Pertama, menasihati dan mengajari anak saat berjalan bersama. Kedua, menarik perhatian anak untuk belajar ungkapan yang lembut.
Ketiga, bahaya melarang anak dari mainan. Keempat, tidak membubarkan anak saat bermain.
Kelima, tidak memisahkan kehidupan anak dari orang tuanya. Keenam, mengajarkan akhlak mulia. Ketujuh, mendoakan kebaikan dan menghindari keburukan.
Kedelapan, meminta izin berkenaan dengan hak mereka. Kesembilan, makan bersama-sama sekaligus memberikan pengarahan dan meluruskan kesalahan dari anak.
Selain itu, ada beberapa aspek penting yang perlu dilakukan dalam parenting islami dengan beberapa cara berikut:
BACA JUGA: Sherly Lembono; Momfluencer Pemilik Gion Butik yang Kelola Bisnis-Parenting dengan Trik-Tip Jitu
BACA JUGA: Drama Korea Menginspirasi Ibu-Ibu Belajar Parenting
PENDIDIKAN PSIKOLOGIS DAN MENTAL
Pada hal ini dapat dilakukan dengan menanamkan kegembiraan bermain dan bercanda bagi anak. Dalam Islam, setiap orang tua dianjurkan untuk membuat anak bahagia dan senang. Kebahagiaan anak merupakan hal yang menakjubkan bagi anak dan dapat memberikan pengaruh yang kuat.