Cheng Yu Pilihan Kepala Instalasi Rawat Khusus RSI A. Yani Surabaya dr. Donny Permana, Sp.OT, AIFO-K, FICS: Shu Nuo Si, Ren Nuo Huo

Selasa 14-05-2024,10:33 WIB
Reporter : Novi Basuki & Anna Quan Wong
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Tentu Anda sudah pernah mendengar judul buku yang ditulis oleh George Barna ini: The Frog in the Kettle (Katak di Dalam Panci). Perkara sudah pernah membacanya atau belum, tentu urusan lain.

Namun yang pasti, Anda pasti tahu bahwa katak adalah hewan amfibi. Bisa hidup di dua alam sekaligus: di darat maupun di air. Tapi, apa kaitannya dengan panci? Alkisah, suatu waktu ada orang yang melakukan eksperimen.

Ia memasukkan katak ke dalam panci yang biasa digunakan untuk memanaskan air. Ketika panci belum dituangi air, katak santai-santai saja di dalamnya. Pun tatkala panci dituangi air, katak tetap santuy menikmati kucurannya dan mulai berenang ria di sana.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Penata Rias Senior dan Pendiri Citra Retna Wedding Gallery Nuniek Silalahi: Si Hai Zhi Nei Jie Xiong Di

Kemudian, orang tadi menghidupkan kompor. Panci berisi katak dengan air itu ia taruh di atasnya. Air memanas perlahan. Katak makin merasa nyaman berendam, karena airnya hangat.

Semakin lama, air semakin panas, tetapi katak tak berbuat apa pun selain berleha-leha. Giliran air benar-benar mendidih, ia tak bisa lagi kabur lantaran tubuhnya melepuh, lalu mati. 

Ya, alegori tersebut belakangan sering dijadikan sebagai pengingat agar kita tidak terlena dengan "comfort zone" (zona nyaman). Anda mungkin juga termasuk orang yang tak terhitung berapa kalinya dinasihati untuk cepat-cepat keluar dari zona nyaman.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Dokter di RSUD dr. Soebandi, RSU Kaliwates, dan RS Perkebunan Jember Klinik dr. I Nyoman Semita: Xue Yi Zhi Yong

Padahal, yang menasihati begitu belum tentu mau jika Anda nasihati balik untuk keluar dari zona nyamannya. Makanya, dr. Donny Permana, Sp.OT, AIFO-K, FICS lebih memilih untuk, "Instead of escaping comfort zone, why don’t we just expand it?"

Ketimbang lari dari zona nyaman, kenapa tidak kita perluas saja zona nyamannya? Adapun caranya, ialah dengan terus membuat gerakan-gerakan.

Sebab, kata dokter spesialis ortopedi sekaligus kepala Instalasi Rawat Khusus RSI A. Yani Surabaya ini, "Life is movement, keep moving to stay alive." Hidup adalah pergerakan, teruslah bergerak agar tetap hidup.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Pemilik JJ Group Advertising Tjahjo Hartono Hadi: Lü Xin Si Shun

Persis yang berabad silam dipetuahkan pitutur luhur Tiongkok, "树挪死,人挪活" (shù nuó sǐ, rén nuó huó): pohon dipindah gampang mati, manusia berpindah akan hidup. 

Dalam artian, kita boleh berpikir untuk mencari peruntungan lain kalau setelah sekian lama di satu tempat tetap tak ada perkembangan berarti. Tetapi, jika di satu tempat justru membuat kita berkembang pesat, moto hidup dr. Donny di atas layak kita renungkan cermat. (*)

Kategori :