JAKARTA, HARIAN DISWAY - Upaya pemantauan MERS-CoV pada jamaah haji akan terus dilakukan hingga kembali ke Indonesia.
Salah satunya adalah dengan skrining kesehatan yang akan diawasi oleh petugas karantina kesehatan.
Pemantauan kesehatan akan berlaku bagi seluruh jamaah haji setibanya di tanah air.
“Saat kepulangan jamaah haji sudah ada SOP-nya, sudah ada prosedur tetapnya dan akan diawasi petugas,” pungkas Direktur Surveilans Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal P2P Kemenkes RI dr. Achmad Farchanny di Jakarta pada Selasa 14 Mei 2024.
BACA JUGA:MERS CoV Menular Dari Unta, Jamaah Haji Hindari Kontak dengan Unta
Jika ditemukan jamaah haji yang menunjukkan gejala MERS CoV pada saat pemeriksaan, petugas karantina kesehatan akan langsung merujuk jamaah tersebut ke rumah sakit rujukan dan diisolasi.
Sebelumnya, jamaah haji akan melalui thermal scanner yang ada di semua bandara debarkasi haji.
Semua jamaah yang terdeteksi demam atau batuk akan langsung diperiksa lebih lanjut oleh petugas.
“Pemantauan lebih lanjut selama dua kali masa inkubasi, sekitar 14 hari,” ujar Farchanny.
Kesehatan jamaah haji akan tetap dipantau hingga tiba di tanah air dengan skrining kesehatan.--kemenag.go.id
BACA JUGA:Jamah Haji Tetap Waspadai Adanya Penyebaran MERS CoV di Saudi Arabia
Farchanny juga menyampaikan bahwa jamaah akan terus dipantau hingga daerah asal jamaah.
Hal tersebut dilakukan bersama dinas kesehatan dan puskesmas di sekitar daerah asal para jamaah.
“Kalau dia menunjukkan gejala sakit, bisa ke puskesmas, klinik atau fasyankes lainnya. Kami akan sampaikan pesan bahwa dia baru pulang haji,” jelasnya.
Jamaah haji yang terpantau sehat dan lolos skrining karantina kesehatan juga akan terus dipantau kesehatannya. Koordinasi ini pun akan bekerja sama dengan dinas kesehatan di daerah asal para jamaah haji.(*)