MERS CoV Menular Dari Unta, Jamaah Haji Hindari Kontak dengan Unta

MERS CoV Menular Dari Unta, Jamaah Haji Hindari Kontak dengan Unta

Jamaah haji diimbau menghindari kontak dengan unta karena dapat menularkan MERS CoV.--kemenkes.go.id

HARIAN DISWAY - MERS CoV diidentifikasi dapat menular dari hewan unta tunggangan di beberapa negara Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.

Para jamaah haji yang saat ini sedang melakukan ibadah di daerah Saudi Arabia perlu mewaspadai penularan MERS CoV. Tidak hanya melalui kontak langsung penularan tetapi juga dapat ditularkan melalui produk dari hewan tersebut. 

Direktur Surveilans Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal P2P Kemenkes RI dr. Achmad Farchanny mengimbau agar para jamaah haji menghindari kontak langsung dengan unta. 

BACA JUGA:Jamah Haji Tetap Waspadai Adanya Penyebaran MERS CoV di Saudi Arabia

“Jangan sering jalan-jalan di sana. Apalagi kalau jalan-jalannya ke peternakan unta. Fokus dengan ibadahnya, ke Masjidil Nabawi atau ke Masjidil Haram untuk Ibadah,” ujarnya. 

Kemudian Farchanny juga mengungkapkan bahwa mengonsumsi produk-produk unta secara mentah juga perlu dihindari. 

“Susu unta banyak di sana, boleh minum susu tapi harus yang sudah dimasak. Makan daging unta, sate unta ya boleh, tapi sudah dimasak dengan matang,” jelas Farchanny. 


Produk dari unta yang tidak di masak dengan benar dapat menularkan virus MERS CoV.--freepik

BACA JUGA:Jamaah Haji Waspadai Penyakit Menular Hingga Dehidrasi

Jika sudah terlanjur berkontak dengan unta dan bersentuhan langsung dengan badan unta, para jamaah haji dapat langsung membersihkan tangan dengan sabun cuci tangan. 

Karena kasus ini sudah mulai berkembang di daerah tanah suci, para jamaah haji yang merasa tidak enak badan atau meriang dapat segera melapor ke TKHI untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. 

Selain berpotensi penularan dari hewan pembawa virus ke manusia, virus ini juga dapat ditularkan dari manusia ke manusia.

BACA JUGA:Cuaca Panas pada Musim Haji, Pemerintah Imbau Jemaah Haji Perhatikan Hal-hal berikut

“Ya, berpotensi dari manusia ke manusia. Ketika dia sedang jalan-jalan ke pasar atau melaksanakan ibadah di Masjidil Haram, di Masjid Nabawi. Penularan antarmanusia dapat terjadi lewat droplet,” ungkap Farchanny. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: