SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Syamsul Hariadi mengatakan setidaknya ada sekitar 200 paket pekerjaan saluran di Kota Surabaya yang berfungsi untuk penanganan banjir. Progres pekerjaan saluran sudah mencapai sekitar 80 persen.
"Ada sekitar 200 desk yang diminta Pak Wali selesai di bulan Mei. Ini pekerjaan sudah mencapai sekitar 80 persen," tegasnya, Rabu, 29 Mei 2024.
Syamsul meminta warga maupun pengguna jalan bisa memahami dan memaklumi potensi kemacetan yang terjadi karena pekerjaan saluran. Meski membuat kemacetan, tapi manfaat jangka panjang dari pembangunan saluran diharapkan dapat dipahami.
BACA JUGA:Tugu Lansia di Balongsari Surabaya Penghormatan untuk Warga Lanjut Usia
"Kalau kita manage dengan baik, nanti seperti di Banyu Urip. Di Banyu Urip dulu saluran kumuh, jalan macet, kita box culvert, setelah itu lancar sampai sekarang," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan penanganan banjir di Surabaya tidak bisa dilakukan secara parsial. Menurutnya harus ada koneksi antar saluran drainase dan rumah pompa di wilayah sekitarnya.
"Jadi saluran itu terkoneksi," jelasnya.
Cak Eri mencontohkan di kawasan Pandugo Penjaringansari Rungkut Surabaya. Penanganan banjir di sana tidak bisa hanya diatasi dengan cara normalisasi dan memperlebar saluran. Menurutnya proyek pelebaran saluran di sana dapat sekaligus dikoneksikan dengan Rumah Pompa Kedung Asem.
BACA JUGA:Kontraktor Proyek Box Culvert Jalan Kapasari Ditegur Cak Eri
"Makanya saluran tak buat lebar, dulu saluran itu tidak terkoneksi, setelah Rusunawa berhenti. Padahal di Kedung Asem, ada rumah pompa. Di sini (Pandugo) itu (saluran) berhenti, langsung masuk ke saluran kecil," jelasnya.
Oleh karena itu, Pemkot Surabaya melakukan langkah konkret dengan menghubungkan saluran di Pandugo dengan Rumah Pompa Kedung Asem yang berada di Jalan Raya Kendalsari. Makanya di Jalan Raya Pandugo, saluran bisa langsung bisa dengan Rumah Pompa Kedung Asem.
"Jadi ketarik airnya," imbuhnya.
Selain itu, Wali Kota Eri juga meminta instansi terkait untuk mengkoneksikan saluran air Pandugo ke rumah pompa Jalan Medokan Asri. Artinya, aliran air dari Jalan Raya Pandugo juga diarahkan menuju Graha YKP dan masuk ke Rumah Pompa Pandugo.
BACA JUGA:Pertamina Buka Peluang Sinergi, Gaungkan Pelestarian Air dan Lingkungan di WWF 2024
"Jadi kayak gitu. Kalau menyelesaikan banjir tidak bisa hanya mengeruk (normalisasi saluran). Itu tidak bisa menyelesaikan," jelasnya. (*)