HARIAN DISWAY - Sejak ribuan tahun yang lalu, Lao Tzu telah memberi tahu kita bahwa hidup akan lebih nyaman dan aman dengan yang simpel-simpel saja. Tak usah terlalu menuruti keinginan yang memang tidak akan pernah berkesudahan.
Kata filsuf pendiri Taoisme itu dalam kitabnya, Tao Te Ching, "Siapa yang memahami kapan waktunya berhenti, akan bisa menghindari bencana" (知止不殆 zhī zhǐ bù dài).
Alquran pun mengajari kita untuk hidup sederhana --atau dalam istilah kerennnya: hidup minimalis. Sebab, sebagaimana ditegaskan dalam surah al-An'am ayat 141, Tuhan tidak suka terhadap orang yang berlebih-lebihan.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Instruktur Yoga Rita Dewi: Qing Xin Gua Yu
Dalam Mazmur 116:6 juga dinyatakan, "Tuhan memelihara orang-orang sederhana."
Barangkali itulah kenapa dr. Aries Rakhmat Hidayat, Sp.OT(K) Spine yang berpraktik di Departemen Ortopedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, berprinsip, "Less is more. Minimalism means more in (spine) health."
Anda tentu masih ingat Putri Eugenie dari Inggris yang viral pada Oktober 2018 silam lantaran pilihan gaun pengantinnya.
Bukan karena kemewahannya, tetapi karena gaunnya menampilkan bekas luka panjang di punggungnya --sebuah bekas operasi tulang belakang (spine) yang dijalaninya ketika masih kecil.
Dia sengaja tidak menutupinya untuk menghormati para profesional medis yang telah menolongnya dan untuk menyemangati pasien skoliosis (kelengkungan tulang belakang) lainnya di dunia.
Putri Eugenie mungkin tidak menjalani Operasi Tulang Belakang Invasif Minimal (MISS) yang agaknya dimaksud dr. Aries dalam moto hidupnya tadi.
Dengan MISS, bekas luka yang ditinggalkan tidak akan kelewat mencolok dan proses pemulihannya relatif lebih cepat ketimbang pembedahan pada umumnya.
Ternyata, dalam dunia medis yang ruwet pun, kesederhanaan begitu ditonjolkan. Tak heran bila pepatah Tiongkok klasik menganjurkan kita untuk "省烦从简" (shěng fán cóng jiǎn): buang jauh-jauh yang jelimet, dan pilihlah yang sederhana. (*)