Dilema Jalur VIP: Bila Kompetensi Dikalahkan Koneksi, Apa yang Harus Anda Lakukan?

Minggu 08-09-2024,10:23 WIB
Reporter : Anik Zulfia
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Dunia kerja saat ini sedang tidak baik-baik. Dalam dunia yang semakin terkoneksi, jaringan sosial sering kali menjadi kunci utama untuk membuka pintu kesempatan. Fenomena ini tidak terkecuali terjadi dalam lingkup karier dan bisnis.

Utamanya ketika di dalamnya dikenal dengan apa yang dinamakan "jalur VIP" atau "jalur koneksi" yang didapatkan seseorang untuk memudahkannya. Jalur VIP kini menjadi rahasia umum dan jadi fenomena ketidakadilan bagi para pencari kerja atau karyawan.

Jalur ini memang khusus diciptakan sengan sengaja. Untuk membuka sebuah jaringan yang memberikan akses masuk menuju peluang-peluang yang mungkin tidak terbuka bagi individu lainnya yang tidak memiliki akses yang sama.

BACA JUGA: Prabowo Ingin Pemerintahannya Fokus ke Lapangan Kerja dan Efisiensi

Artinya, jalur VIP itu hanya dimiliki oleh orang-prang tertentu. Ketika kita membicarakan tentang jalur VIP tersebut, ada muncul pertanyaan tentang bagaimana kualitas kompetensi seseorang dibandingkan dengan kekuatan koneksi mereka?

Tentu saja ini memprihatinkan bagi persaingan yang sehat. Karena di tengah usaha keras seseorang untuk membuktikan kemampuan dan kompetensi, bayang-bayang jalur koneksi sering kali menghantui. Apakah kompetensi dapat dikalahkan oleh koneksi?

Koneksi vs Kompetensi: Persaingan yang Abadi

Ketika seseorang memiliki koneksi yang kuat, mereka mungkin mendapatkan akses ke peluang-peluang yang tidak tersedia bagi orang lain. Hal ini dapat berupa kesempatan pekerjaan, kesepakatan bisnis, atau akses ke sumber daya dan informasi penting lain. 

BACA JUGA: UI Vocational Expo 2023 Kembali Digelar, Bisa Berburu Lowongan Kerja dan Beasiswa

Namun, meskipun koneksi bisa membuka pintu, kemampuan dan kompetensi yang solid akan membuat seseorang bertahan dan berkembang dalam lingkungan tersebut. Koneksi tanpa kompetensi yang memadai dapat menjadi hal mengancam.

Seperti sebuah bunga api yang cepat padam. Tak abadi. Jadi, tanpa kemampuan untuk memenuhi tuntutan dan harapan dari peluang yang diberikan, seseorang mungkin akan kesulitan mempertahankan posisi atau reputasi mereka dengan baik. 

Sebaliknya, individu yang memiliki kompetensi yang kuat tetapi kurang memiliki koneksi mungkin akan menghadapi hambatan untuk memasuki pasar atau mendapatkan kesempatan yang sama. Ini menjadi dilema. Tapi terjadi secara umum.

BACA JUGA: Info Loker Surabaya! RSUD Surabaya Timur Butuh Banyak Pegawai, Rampung Tahun ini

Memanfaatkan Jalur VIP dengan Bijak

Penting bagi individu untuk memahami bahwa koneksi dan kompetensi bukanlah hal yang saling eksklusif. Sebagai gantinya, keduanya bisa saling melengkapi. Berikut adalah beberapa tip untuk memanfaatkan "jalur VIP" dengan bijak:

1. Bangun dan Pelihara Koneksi dengan Integritas 

Jaringan sosial yang kuat membutuhkan waktu dan usaha untuk dibangun. Maka, sangatlah penting untuk membangun koneksi dengan integritas dan memelihara hubungan dengan cara yang jujur dan berkelanjutan agar masanya berlangsung lama.

2. Tingkatkan Kompetensi 

Investasikan waktu dan energi untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam bidang yang diminati. Semakin kuat kompetensi, semakin besar peluang untuk sukses dalam memanfaatkan peluang yang diberikan oleh koneksi.

BACA JUGA: Terkait Peluang Kerjasama Paslon 1 dan 3, Anies: Bukan Itu Fokus Kami Saat Ini

3. Jadilah Sumber Nilai

Saat berinteraksi dengan koneksi, jadilah sumber nilai bagi mereka. Bantu mereka ketika mereka membutuhkan bantuan, bagikan pengetahuan dan pengalaman, dan tunjukkan bahwa anda merupakan aset yang berharga dalam jaringan mereka.

4. Jangan Mengandalkan Hanya pada Koneksi

Meskipun koneksi bisa membuka pintu, jangan mengandalkan mereka sepenuhnya. Teruslah meningkatkan keterampilan diri dan mencari peluang sendiri secara aktif, tanpa mengabaikan peran penting dari koneksi yang ada.

Jalur VIP atau jalur koneksi itu bisa menjadi alat yang powerful dalam meraih kesuksesan dalam karier dan bisnis. Namun, penting untuk diingat bahwa koneksi tanpa kompetensi yang memadai bisa berujung pada kegagalan.

BACA JUGA: Prospek di Dunia Kerja bagi Lulusan S-2 dan S-3

Sebaliknya, kombinasi antara koneksi yang kuat dan kompetensi yang solid akan membantu seseorang untuk bertahan dan berkembang dalam lingkungan yang semakin terkoneksi dan kompetitif. (*)

*) Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, peserta Magang Reguler di Harian Disway

Kategori :