HARIAN DISWAY - Candi Dadi adalah salah satu situs arkeologis penting yang berapa di Kabupaten Tulungagung. Diperkirakan candi ini dibangun pada masa Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 hingga ke-15 Masehi.
Meskipun tidak sebesar atau sepopuler candi-candi seperti Borobudur maupun Prambanan, Candi Dadi memiliki nilai sejarah dan budaya yang signifikan bagi wilayah Tulungagung.
Candi Dadi dibangun pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, yang terkenal sebagai salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di Nusantara pada masa itu. Periode ini adalah masa keemasan bagi pembangunan candi-candi Hindu dan Buddha di Indonesia.
BACA JUGA: Ribuan Umat Buddha Khidmat Rayakan Malam Waisak 2024 di Candi Borobudur
Lokasinya berada di puncak bukit yang diduga bahwa candi ini mungkin memiliki fungsi keagamaan atau spiritual. Beberapa teori menyebutkan bahwa Candi Dadi digunakan sebagai tempat pemujaan atau meditasi bagi para pendeta.
Lokasi yang terpencil dan tenang mendukung teori ini, karena memberikan suasana yang ideal untuk kegiatan spiritual. Candi Dadi pertama kali ditemukan oleh penduduk setempat yang kemudian melaporkannya kepada pihak berwenang.
Penemuan ini menarik perhatian para arkeolog dan sejarawan yang kemudian melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami lebih dalam tentang candi ini.
BACA JUGA: 10 Fakta Menarik tentang Kaws, Pencipta Kelinci Raksasa di Candi Prambanan, yang Perlu Anda Ketahui
Penelitian yang dilakukan meliputi berbagai hal seperti arsitektur, bahan bangunan, dan kemungkinan fungsi candi. Arkeolog menemukan bahwa Candi Dadi terbuat dari batu andesit, dengan arsitektur yang sederhana namun kokoh.
Candi Dadi dibangun dengan menggunakan batu andesit, bahan yang umum digunakan dalam pembangunan candi pada masa itu. Struktur candi ini tidak terlalu besar, namun posisinya di atas bukit memberikan kesan megah dan anggun.
Ukiran dan desain candi menunjukkan pengaruh seni Majapahit, meskipun dengan gaya yang lebih minimalis dibandingkan candi-candi besar lainnya.
BACA JUGA: Pemerintah Targetkan Candi Borobudur Bisa Sedot 2 Juta Wisman
Beberapa ukiran sederhana dapat ditemukan, yang memberikan petunjuk tentang pengaruh artistik pada masa itu. Salah satu misteri terbesar dari Candi Dadi adalah kurangnya inskripsi atau prasasti yang biasanya ditemukan di candi-candi lainnya.
Hal ini cukup menyulitkan para arkeolog untuk menentukan tanggal pasti pembuatan candi dan fungsi candi secara akurat. Selain itu, tidak banyak artefak yang ditemukan di sekitar candi, yang menambah teka-teki mengenai kehidupan sehari-hari dan aktivitas yang berlangsung di sana.
Bagi masyarakat Tulungagung, Candi Dadi adalah bagian penting dari warisan budaya mereka. Setiap tahun, beberapa ritual tradisional diadakan di sekitar candi sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan sejarah lokal.