Dr. Adian Husaini mengungkapkan bahwa peningkatan wawasan dalam upaya merumuskan peta jalan pendidikan Indonesia adalah satu hal yang sangat strategis.
BACA JUGA:Kebijakan Pendidikan Umum dengan Pendidikan Agama di Mata Anies Setara
"Terutama untuk membangun optimisme bahwa bangsa akan mampu menjadi bangsa yang berkualitas dan hebat dengan menyiapkan generasi yang unggul," ungkapnya.
Menurutnya, ada syarat yang harus dipenuhi yakni umat Islam sebagai penduduk mayoritas mampu melahirkan generasi gemilang melalui proses yang benar sebagaimana telah dicontohkan oleh nabi Muhammad Saw dan para ulama' sesudahnya.
"Kita mesti menjaga bangsa ini dari segala macam perpecahan dan konflik antar berbagai pihak. Dan salah satunya bisa dilakukan melalui penguatan pendidikan," katanya.
Sesuatu yang perlu kita kembangkan terus menerus oleh keluarga besar Dewan Da'wah, bersama komponen umat yang lain mewujudkan cita-cita Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafuur,” tambahnya.
BACA JUGA: Tantangan Etika dan Identitas dalam Pendidikan
Doktor lulusan International Islamic University Malaysia ini menyebutkan tiga model abadi pendidikan yang dia beri singkatan "TOP":
- Tanamkan adab atau akhlak sebelum ilmu
- Oetamakan ilmu-ilmu fardhu 'ain
- Pilih ilmu fardhu kifayah yang tepat
Dr. Adian Husaini juga memaparkan kitab-kitab karya para ulama yang mengupas tentang adab dan ilmu yang sangat penting untuk diajarkan kepada para santri dan pelajar, seperti:
- Kitab Ihya' Ulumuddiin
- Adabul 'Alim wal Muta'allim
- Ta'limul Muta'allim, Bidayatul Hidayah
- Tadzkiratus Sami' wal-Mutakallim fi Adabil 'Alim wal-Muta'allim
- dan sebagainya.
BACA JUGA: Beasiswa Penghafal Kitab Suci Perlu Libatkan Ponpes
Beliau mengajak para ustaz, guru, kepala madrasah, dan semua peserta untuk menekankan pendidikan akhlakul karimah dan akhlak mulia bagi para santri atau pelajar.
"Karena untuk menyempurnakan akhlak itulah Rasulullah Muhammad Saw diutus. Maka proses penanaman akhlak mulia harus dilakukan dengan memberikan keteladanan, pembiasaan, motivasi, disiplin penegakan aturan, dan jangan lupa mendoakan anak didik kita," ungkapnya.
Ajeng Arofah, salah satu peserta seminar tersebut merasa sangat beruntung dapat mengikuti acara seminar yang diadakan."Kami sangat berterima kasih bisa mengikuti acara ini," katanya.
"Kami jadi lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik untuk Pendidikan di Indonesia. Dr. Adian telah menjelaskan banyak hal strategis bagi pengembangan pendidikan. Semoga ke depan ada lagi acara semacam ini," ujar pengajar di MTsN 4 Magetan tersebut. (*)
*) Mahasiswa magang dari Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung