SURABAYA, HARIAN DISWAY - Revitalisasi kawasan eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS) terus berprogres. Kali ini, Pemkot Surabaya juga bakal optimalisasi Hi-Tech Mall Surabaya yang masih di kawasan tersebut.
Wali Kota Eri mengatakan di lantai 4 atau 5 Hi-Tech Mall Surabaya saat ini tengah kosong. Tak ada aktifitas di saja. Maka pemkot Surabaya berencana untuk menata area tersebut sebagai tempat berkegiatan e-sport.
“Jadi terintegrasi, kalau ada konser maka parkir bisa di Hi-Tech Mall,” ujarnya, Jumat, 21 Juni 2024.
Wajah eks Hi Tech Mall yang makin terbengkalai-M Azizi Yofiansyah-Harian Disway
Menurutnya, THR-TRS terbagi menjadi dua, bagian depan tempat bermain dan Gedung Srimulat. Satunya dengan luas 1,7 hektare (TRS) dan satunya dengan luas 2,3 hektare (THR).
"Ini akan kita jadikan tempatnya pemuda dan tempat konser. Yang kedua, e-sport dan macam-macam ada di Hi-Tech Mall,” lanjutnya.
Area THR-TRS memang akan dijadikan sebagai area multifungsi dengan konsep MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) yang berkorelasi dengan ruang publik untuk komunitas dan menampung pelbagai kegiatan.
BACA JUGA:Tiongkok Jajaki Pengembangan Hi Tech Mall Surabaya
Bahkan sayembara desain kawasan Eks THR-TRS berskala nasional dan terbuka bagi peserta internasional sudah dibuka. Diharapkan dapat diikuti oleh arsitek profesional, arsitek lanskap, perorangan, maupun mahasiswa. Semua orang bebas berkreasi.
"Silakan semuanya ikut, baik yang profesional maupun mahasiswa. Silahkan menjadikan eks THR-TRS sebagai tempat kongkownya dan bergeraknya anak muda,” jelasnya.
Sejumlah persyaratan administrasi diberikan bagi peserta sayembara. Di antaranya ide atau gagasan harus berupa karya asli yang belum pernah dilombakan atau dipublikasi. Sayembara dapat diikuti sebagai perorangan dan dan tim. Anggota tim berjumlah maksimal tiga orang.
Setiap peserta perorangan maupun kelompok dapat memasukkan lebih dari satu karya dengan melakukan pendaftaran berbeda. Peserta tidak dibebankan biaya pendaftaran. Total hadir yang akan diberikan mencapai Rp 100 juta.
"Tim dapat datang dari gabungan profesional, mahasiswa, perorangan, atau konsultan. Anggota kelompok diperbolehkan gabungan dari anggota disiplin non arsitektur, seperti sarjana seni, seniman, sejarah, lanskap, grafis, urban, branding, dan lain sebagainya,” jelas Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya Lilik Arijanto. (*)