Italia melalui fase grup dengan tidak meyakinkan. Mereka menang atas Albania 2-1, dan imbang melawan Kroasia. Juga kalah 0-1 oleh juara Euro 2008 dan 2012 Spanyol. Azzurri mengumpulkan 4 poin dari 3 pertandingan.
Sebagai runner up grup B, Italia akan menghadapi Swiss di babak 16 Besar nanti. Spalletti meminta anak buahnya menganggap keberhasilan ke 16 Besar itu adalah murni keberuntungan. Dan itu tidak bisa dipakai lagi di babak knockout.
"Jika kami tidak menciptakan banyak peluang, kami tidak akan mencetak banyak gol. Anda bisa melihat bahwa kami bermain tanpa benar-benar yakin bahwa kami membutuhkan kemenangan," omel Spalletti.
BACA JUGA:Spalletti Puji Semangat Juang Italia, Sylvinho Akui Kehebatan Juara Bertahan
BACA JUGA:Tak Cetak Gol dan Assist, Chiesa Jadi Man of the Match Italia saat Kalahkan Albania 2-1
"Itu (hasil imbang, Red) tidak disengaja. Tapi aku berharap lebih banyak dari para pemain saya, karena mereka menunjukkannya dalam sekejap," tegasnya.
"Mereka memang punya kualitas. Kapi terkadang kami membuat kesalahan yang sangat sepele. Kami memiliki kemampuan yang lebih baik daripada yang Anda lihat hari ini," tambah manajer Roma dan Napoli tersebut.
Italia didukung sekitar 10 orang di Red Bull Arena, Leipzig, dini hari tadi. Kroasia datang dengan kekuatan fans yang lebih besar. Yakni mencapai 25 ribu orang. Namun, suasananya hangat dan bersahabat.
UPS! Luciano Spalletti masih marah-marah Italia lolos ke 16 Besar Euro 2024, simak penyebabnya. Foto: Alessandro Bastoni (Italia) kalah duel bola melawan Ante Budimir. -Christophe Simon-AFP
Meski marah-marah, Spalletti percaya pada kekuatan takdir. Ia mengingatkan bahwa Italia baru saja hancur-hancuran pasca tidak lolos ke Piala Dunia 2022.
BACA JUGA:Italia vs Bosnia 1-0: Masalah Lini Depan Tumpul Gli Azzurri Belum Terpecahkan
Ia baru mengambil alih posisi Roberto Mancini pada September 2023. Ia hanya punya sisa waktu beberapa hari sebelum memimpin pertandingan pertama Italia di lanjutan kualifikasi Euro 2024.
Telah melalui perjalanan panjang dari September hingga sekarang, Spalletti merasa Italia memang berhak di 16 Besar Euro 2024.
"Jadi yang dianalisa bukan hanya pertandingan sebelumnya, tapi keseluruhan prosesnya," kata Spalletti. "Kami mengalami pasang surut. Para pemain ini telah melakukan tugasnya dengan baik sejauh ini. Saat saya datang, kami harus lolos dan banyak yang takut kami tidak bisa lolos," tambah sang pelatih.
"Kami masuk dalam grup yang disebut Grup Kematian. Takdir kami ada di tangan kami saat melawan Kroasia. Ini adalah salah satu bentrok yang menjadikan kami sebagai protagonis dalam cerita rakyat Italia, atau pemeran figuran. Kami akan mencari tahu yang mana," pungkasnya. (*)