Cheng Yu Pilihan Founder dan Owner Koleksikikie Riski Hapsari: Sui Yu Er An

Selasa 25-06-2024,04:00 WIB
Reporter : Novi Basuki & Anna Quan Wong
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Jangan sepelekan pesan yang remeh dan temeh. Apalagi jika itu dari orang tua. Ibu terutama. Kelak di kemudian hari, banyak tuah di baliknya. Menjadi berkat yang lebih besar dari yang dibayangkan.

“Ceritanya begini. Waktu itu SD. Setiap kali mau ulangan umum mama bilang ‘nanti dibaca yang bener-bener ya soalnya biar nggak keliru’,” kata Kikie, panggilannya. Saat itu, Kikie dan adiknya, Diani Putri, tak paham sama sekali maksud ibunya.

Bahkan sempat menertawakan. “Logikanya, jika ulangan pasti baca soalnya dong. Heran, mengapa sih bukan tentang menjawab yang benar, misalnya. Pesan itu diulang-ulang pula. Ternyata maksud mama, jika membaca soal dengan baik, pasti bisa menjawabnya," ujar founder dan owner Koleksikikie itu.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Dewan Pakar Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Dr. (c) Dewi Susilo Budiharjo, S.E., S.H., M.H: Gan En He De

Setelah dewasa, Kikie menelisik lebih jauh arti "membaca soal". Yakni: dengan membaca keadaan, maka pasti ada solusi dari setiap kendala. Pemikiran itu dibawanya dalam berbagai lini.

Membuat Kikie melihat setiap masalah secara holistik, bukan parsial. Membuatnya jadi tak mudah reaktif apa pun problemnya. Membuatnya juga makin peka menangkap hikmah di balik sesuatu yang tampak di permukaan.

Dengan prinsip itu, Kikie pun berhasil survive di masa pandemi. “Saya bisa melihat peluang yang patut dicoba untuk bertahan. Secara usaha saya kan aksesori yang di masa pandemi bukan kebutuhan pokok untuk dicari orang. Kalau bertahan dengan cara-cara lama dalam memasarkan produk, rasanya ya nggak mungkin eksis,” ungkapnya.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Manager Marketing Rimbun Family Reflexology Ellen Graciana: Xiu Qi Zhi Ping

“Jadi, bila awalnya fokus jualan produk, saya bergeser berjualan produk do it yourself kit, paket bahan siap rangkai lengkap sama video, dan lain-lain. Untuk membantu orang mengisi waktu luang di rumah atau membuka peluang usaha baru berjualan aksesori,” bebernya.

Sikap Kikie itu dalam pepatah Tiongkok klasik yang disadur dari petuah filsuf Mencius. Ada juga yang bilang ini wejangannya Zhu Xi, ahli kaligrafi yang sekaligus filsuf, yang sekaligus sejarawan, yang sekaligus politisi era dinasti Song.

Dikatakan bahwa untuk menjadi orang yang berhasil, kita mesti "随遇而安" (sui yu er an): mampu menyesuaikan diri dengan segala situasi dan kondisi.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Ketua Harian Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Jawa Tengah Reynald Gouw: Sai Weng Shi Ma, Yan Zhi Fei Fu

Pesan mamanya yang sangat random itu sangat dikaguminya. Dia pegang kuat sebagai cheng yu. “Ada berapa banyak sih ibu-ibu yang berpesan begitu. Menurut saya mama keren sekali karena petuahnya tak lekang oleh waktu,” tegas ibu dua anak itu.

Berkat pesan itu, Kikie menemukan bidang bisnis yang tepat. Membuat aksesori pertama kali dipelajarinya kala SMP. Dari kabel telepon warna-warni. Niatnya belajar bikin biar tak terasa lapar menunggu beduk berbuka puasa Ramadan.

"Eh, nggak menyangka sekarang menjadi mata pencaharian bener agar nggak laper sampai tua,” ujarnya. Malah usaha aksesori itu telah membawa Kikie menjadi apa pun. Mentor, pembicara, motivator, womenpreneur, sampai penulis buku. Asyik, bukan. (*)

Kategori :