BACA JUGA:Gangguan Server PDN Lumpuhkan Layanan Publik, Garuda Indonesia dan Jemaah Haji Sempat Terdampak
Persiapan Jemaah Haji
Beberapa masukan dari dokter yang semula meniti karir menjadi kepala puskesmas Cisaruni ini adalah peningkatan literasi (sosialisasi) kepada calon jemaah yang hendak berangkat ke tanah suci.
Di sini, ia menilai peran pemerintah bersama dinas kesehatan terkait sangat penting untuk mengingatkan kembali agar jemaah memiliki kesiapan fisik yang matang.
Pemerintah juga dapat melakukan simulasi cuaca ekstrem yang bisa diikuti oleh calon jemaah agar mengetahui bagaimana nantinya lingkungan baru yang akan mereka hadapi.
Jemaah juga perlu memahami seputar heat stroke, salah satu penyebab banyaknya nyawa jemaah yang menghilang agar calon jemaah dapat menyiapkan keperluan pribadi yang perlu dibawa.
Di sisi lain, sosialisasi terkait risiko apabila jemaah memilih haji dengan jalur ilegal baik dari segi hukum Islam maupun fasilitas haji yang tak mereka dapatkan pun perlu diketahui oleh jemaah.
Beberapa saran dari dokter yang juga epidemiolog ini diberikan sebab fenomena peningkatan panas bumi yang semakin parah itu perlu diwaspadai.
Hal tersebut tentu akan mengancam kesehatan para tamu Allah yang akan memenuhi tanah suci hampir di tiap tahunnya.
“Sekali lagi ini juga harus disertai riset di Kemenag atau Kemenkes mengenai dampak pemanasan global pada pelaksanaan haji dan mencari solusi adaptif jangka panjang ini penting, artinya juga (perlu adanya, red) inovasi teknologi untuk mengatasi masalah suhu ekstrem dan meningkatkan kenyamanan jamaah haji,” pungkas Dicky pada Harian Disway.(*)