Pengembangan lain dari stasiun hidrasi adalah perlu adanya pendistribusian minuman elektrolit secara gratis di beberapa lokasi yang dipandang strategis.
Pemanfaatan Kemajuan Teknologi
Selanjutnya, dokter yang juga terlibat dalam pembangunan Rumah Sakit di Gaza ini menilai perlu dibangun sistem penyemprot air (misting system) di jalur utama untuk menurunkan suhu udara.
Misting system ini juga bisa ditempatkan di area teduh yang biasa digunakan untuk tempat berkumpulnya para tamu Allah, seperti Mina hingga Arafah.
Adapun untuk pembaruan teknologi yang bisa digunakan adalah dengan menciptakan rekayasa cuaca atau hujan buatan (cloud seeding).
"Ini (cloud seeding) bisa dieksplor teknologi ini untuk memicu hujan buatan selama musim haji sehingga bisa membantu menurunkan suhu dan memberikan keteduhan yang alami," ujarnya.
BACA JUGA:Naik Haji Bersama Mabruro (24): Kulo Nuwun ke Rasulullah di Masjid Nabawi
BACA JUGA:Naik Haji Bersama Mabruro (23): Usai Tawaf Wada’ Lanjut Naik Haramain Express ke Madinah
Pengembangan Akomodasi dan Transportasi
Dokter yang kerap menangani berbagai isu kesehatan nasional hingga internasional ini pun tak melupakan perlunya pembaruan di bidang akomodasi dan transportasi.
Pembaruan itu dapat berupa memperluas area (tenda) Mina dengan memberikan akses ke fasilitas sumber daya, seperti air dan listrik.
Selain itu, pria asal Bandung ini juga menimang perlu dibentuk fasilitas sanitasi untuk kebutuhan kebersihan jemaah haji.
Di sisi lain, transportasi yang ber-AC dan beroperasi selama 24 jam juga akan membantu jemaah agar tidak terlalu lama terkena paparan sinar matahari.
Ia juga menekankan kembali pentingnya penanganan jemaah ilegal karena memberikan banyak risiko, termasuk bagi diri mereka sendiri.
Jemaah haji ilegal ini perlu diberikan sanksi hukum agar memberikan efek jera baik dari skala individu maupun agen travel yang memberikan penawaran terkait.
BACA JUGA:41 Jamaah Haji Asal Jatim Meninggal Dunia di Tanah Suci