6 Tahapan Menerapkan Sittervising Parenting Agar Orang Tua Bebas Burnout dan Anak Makin Kreatif

Selasa 26-11-2024,11:00 WIB
Reporter : Cicik Ike Patriani
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Pernahkah Anda -para orang tua- merasa penat mengawasi anak yang selalu aktif bermain? Atau ingin memiliki waktu luang sejenak untuk bersantai tanpa rasa khawatir? Nah, kalau iya, sittervising mungkin jawabannya!

Sittervising adalah gaya parenting yang sedang hits saat ini.Istilah sittervising diciptakan oleh Susan Allison, M.Ed. Menurutnya, gaya asuh ini bersifat mendukung baik bagi anak-anak dan orang tua.

Sederhananya, sittervising berarti mengawasi anak dari jarak jauh saat mereka bermain. Orang tua tidak harus selalu terlibat langsung dalam permainan anak. Tetapi tetap memantau mereka untuk memastikan keamanan dan kesenangannya.

BACA JUGA: Gentle Parenting, Pola Asuh yang Melibatkan Perasaan Anak, Apa Manfaatnya Ya?

Ya dengan sittervising parenting, anak-anak bisa bermain dan menghibur dirinya sendiri secara mandiri, sementara orang tua dapat duduk sejenak sambil tetap mengawasi. Maka, baik anak maupun orang tua sama-sama merasa nyaman.

Dengan kata lain, gaya pengasuhan ini bisa saling menguntungkan. Selain mendorong anak mengembangkan kemampuan bermain secara mandiri (independent play), gaya asuh ini memberi orang tua waktu yang cukup untuk bersantai.

Hal ini juga diyakini dapat menghilangkan tekanan bagi orang tua untuk selalu terlibat dalam aktivitas anak. Sekaligus juga mendorong terciptanya lingkungan yang aman bagi anak-anak, serta melatih mereka belajar mengatur diri sendiri.
Pola asuh sittervising ini memungkinkan orang tua mengasuh sambil memperhatikan anak bermain dari kejauhan. Orang tua tetap bisa melakukan pekerjaan lain yang membuat mereka tetap bisa mengawasi anak-anak. --iStockphoto

BACA JUGA: Anak Melakukan Kesalahan? Begini Tips Parenting yang Tepat

Nah apa saja sih keuntungan dari gaya pengasuhan ini? Ternyata, ada banyak hal. Setidaknya sittervising dapat membantu para orang tua dalam beberapa hal di bawah ini:

  1. Mengurangi burnout pada orang tua: Anda bisa beristirahat sejenak tanpa harus merasa bersalah karena meninggalkan anak.
  2. Meningkatkan kemandirian anak: Anak belajar bermain sendiri dan mengambil keputusan sendiri.
  3. Meningkatkan kreativitas anak: Anak bebas mengeksplorasi imajinasinya tanpa batasan.
  4. Memperkuat bonding orang tua-anak: Anda bisa berkualitas dengan anak saat bersama, tanpa terburu-buru atau stres.

Bagaimana cara menerapkan sittervising?

BACA JUGA: Parenting Talk Sekolah Pembangunan Jaya: Peran Ibu 94 Persen dalam Mencetak Anak Menjadi Bintang

Dalam parenting ini orang tua tidak melulu harus melibatkan peran secara langsung. Sebab terlalu ambil bagian dari perkembangan dan aktivitas anak justru tidak memberikan kebebasan bagi si kecil untuk menikmati proses perkembangannya.

Namun pola ini bukan berarti orang tua tidak terlibat langsung dalam aktivitas anak-anaknya. Tetapi orang tua juga harus tetap aktif dalam memperkenalkan lingkungan yang aman dan mengajarkan bagaimana menavigasi pengaturan diri.

Para orang tua yang ingin menerapkan pola asuh ini perlu memahami bahwa mereka tidak harus seperti orang tua pada umumnya. Bila ingin menjalankannya, berikut tahapan yang bisa diikuti, yakni:

BACA JUGA: Gaya Parenting Donna Agnesia

Kategori :