HARIAN DISWAY - Portugal harus bersusah payah untuk melaju ke perempat final Euro 2024. Juara Euro 2016 itu diharuskan menempuh perpanjangan waktu, hingga akhirnya adu penalti, untuk mengalahkan Slovenia.
Dan dalam adu penalti itulah, perbedaan kelas antara Portugal, salah satu kekuatan besar Eropa, dengan Slovenia, terlihat jelas. Portugal jauh lebih matang dan percaya diri. Sementara Slovenia, meski punya kiper tangguh Jan Oblak, tidak mampu mengatasi beratnya tekanan adu penalti.
Dalam babak tos-tosan itu, Selecao das Quinas (sebutan Portugal) menang 3-0. Semua eksekutor Portugal berhasil. Dan sebaliknya, semua penendang Slovenia gagal menembus gawang Diogo Costa.
BACA JUGA:Link Live Streaming Portugal vs Slovenia 16 Besar Euro 2024: Ronaldo Cs Tak Mau Jumawa!
Kiper Portugal Diogo Costa dinobatkan jadi man of the match berkat tiga penyelamatan gemilangnya. Ialah pahlawan Portugal di Deutsche Bank Park, Frankfurt, 2 Juli 2024.
PORTUGAL vs Slovenia 0-0 (3-0): Selecao das Quinas lolos dari lubang jarum, Diogo Costa jadi pahlawan. Foto: Diogo Costa mengeblok penalti Josip Ilicic.-UEFA-
"Ini mungkin pertandingan terbaik dalam hidupku. Aku benar-benar hanya fokus pada apa yang harus kulakukan," ungkap Jan Oblak, dalam wawancara di mixed zone, seperti dikutip situs resmi UEFA.
"Aku hanya bertindak berdasarkan feeling. Tentu, kami menganalisa para eksekutor (Slovenia). Tapi pemain kan berganti, dan bagaimana mereka menendang juga berubah. Aku sangat gembiran dan bersemangat bisa membantu tim," tuturnya.
BACA JUGA:Misi Balas Dendam Portugal! Tebus Kekalahan Atas Slovenia di Frankfurt
Jalannya Pertandingan Portugal vs Slovenia
Perjalanan Slovenia di Euro 2024 tidak mulus-mulus amat. Mereka hanya membukukan 32% ball possession di fase grup. Sebaliknya, penguasaan bola Portugal hampir dua kali lipatnya. Itu saja seharusnya sudah menunjukkan perbedaan kelas antara kedua tim.
Sebelum laga, Bruno Fernandes menyebut Jan Oblak sebagai momok yang harus ditakuti. Menurutnya, kiper Atletico Madrid itu sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Dan benar saja. Oblak menjadi tembok kukuh yang menggagalkan semua upaya Portugal mencetak gol.
Oblak dengan mudah menahan sundulan lemah Cristiano Ronaldo di babak pertama. Juga menggagalkan tendangan bebasnya yang pertama, kedua, dan ketiga.
BACA JUGA:Georgia vs Portugal: Cristiano Ronaldo Tetap Main Meski Selecao Sudah Lolos, Ini Alasannya