JAKARTA, HARIAN DISWAY - Kelompok peretas (Hacker) Brain Cipher membuat pengumuman di Dark Web bahwa mereka akan merilis kunci enkripsi untuk Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.
Sebelumnya, miliaran data di server PDNS 2 Surabaya yang dikelola Telkom Sigma terkunci rapat dan tidak bisa diakses setelah Brain Cipher berhasil menyusupkan ransomware jenis Lockbit 3.0. Akibatnya, pemerintah kehilangan akses terhadap data-data tersebut.
Untuk membuka kembali enkripsi, kelompok Brain Cipher meminta tebusan sejumlah USD 8 juta atau sekitar Rp161 Miliar. Namun pemerintah menolak mentah-mentah membayar dan memilih "mengikhlaskan" data-data penting milik rakyat Indonesia tersebut.
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Kelompok Hacker Akan Rilis Kunci Enkripsi Data PDNS 2 Surabaya Besok, Gratis!
Namun pada Selasa, 2 Juni 2024 pagi, kelompok riset kejahatan siber dan monitoring dark web Stealthmole_int mengunggah sebuah post di X (Twitter) berisi pengumuman kelompok Brain Cipher bahwa mereka akan merilis kunci enkripsi ke PDNS 2 secara cuma-cuma.
Kelompok yang memiliki reputasi internasional ini mengatakan bahwa serangan yang mereka lakukan tidak bermotif politik. Hanya sekedar ingin mengingatkan Pemerintah Indonesia tentang pentingnya keamanan siber dan perlunya merekrut orang-orang profesional di bidangnya.
"Pada Rakyat Indonesia, Kami meminta maaf karena serangan ini berimbas pada semua orang," tulis mereka.
Meski tak jadi meminta tebusan, kelompok ini meminta publik berterima kasih pada mereka. Sekaligus menegaskan bahwa keputusan ini mereka ambil secara sadar dan tanpa tekanan dari pihak manapun.
BACA JUGA:Tanggapi Peretasan PDNS, Wapres Ma'ruf Amin: Pemerintah Fokus Pulihkan Layanan
BACA JUGA:Menkominfo dan Kepala BSSN Dipanggil Jokowi Ke Istana Terkait Serangan Siber ke PDNS 2
"Kalau pemerintah melarang anda (Rakyat Indonesia,Red) berterima kasih pada Hacker, anda bisa melakukannya lewat kantor pos," kata mereka.
Selain itu, mereka juga meninggalkan semacam e-wallet dan berharap donasi dari semua pihak atas "kebaikan," mereka dan berharap ada sejumlah yang bisa mereka dapatkan meskipun kunci diberikan secara gratis.(*)