Alasan Psikologis Mengapa Wanita Lebih Ekspresif dalam Berkomunikasi

Rabu 04-12-2024,14:00 WIB
Reporter : Elok Afida Nur Aini
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Dalam dunia komunikasi, sering kali kita mendengar bahwa wanita dianggap lebih ekspresif dibandingkan pria. Stereotip ini tidak hanya terbentuk dari pengamatan sehari-hari tetapi juga dari berbagai penelitian psikologis.

Namun, apa sebenarnya yang membuat wanita tampak lebih ekspresif dalam berkomunikasi? Artikel ini akan mengupas beberapa faktor psikologis dan sosial yang berperan dalam fenomena ini.

Pertama, dari sudut pandang biologis, ada perbedaan neurologis antara pria dan wanita yang mempengaruhi cara mereka berkomunikasi. Ada penelitian yang menunjukkan jumlah sel otak wanita.

Bahwa wanita memiliki jumlah sel otak yang lebih besar di daerah yang mengatur emosi dan bahasa, seperti korteks prefrontal dan temporoparietal. Akibatnya, wanita cenderung lebih mampu mengekspresikan dan memproses emosi secara verbal.

BACA JUGA: Peringati Hari Kartini, Dharma Wanita Kantor Imigrasi Malang Gelar Beauty Talkshow

Selain itu, hormon seperti estrogen juga berperan dalam meningkatkan kemampuan verbal dan empati, yang membuat wanita lebih mudah untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan kata-kata.

Kedua, faktor sosial dan budaya juga memainkan peran penting. Sejak usia dini, anak perempuan biasanya didorong untuk lebih terbuka secara emosional dibandingkan anak laki-laki. Mereka diajarkan untuk mengekspresikan perasaan mereka.

Baik positif maupun negatif, dan sering kali diberikan dukungan untuk berbagi pikiran dan emosi. Hal ini berbeda dengan anak laki-laki yang sering kali diajarkan untuk lebih kuat dan menahan diri dari mengekspresikan emosi.

Terutama yang dianggap sebagai kelemahan, seperti kesedihan atau ketakutan. Ketiga, peran gender dalam masyarakat juga turut membentuk cara wanita berkomunikasi. Dalam banyak budaya, wanita banyak diharapkan.
Hormon seperti estrogen berperan dalam meningkatkan kemampuan verbal dan empati, yang membuat wanita lebih mudah untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan kata-kata. --iStockphoto

BACA JUGA: 5 Fakta Pernikahan Pangeran Mateen, Akad Nikah Tanpa Mempelai Wanita

BACA JUGA: Heungkuk Pink Spiders Juara V-League Wanita Korea Selatan 2023-2024!

Misalnya menjadi pengasuh dan penyokong emosional dalam keluarga. Tugas-tugas ini memerlukan kemampuan untuk mendengarkan dengan empati dan mengekspresikan dukungan verbal yang semakin mengasah keterampilan komunikasi.

Wanita sering kali berada dalam situasi sosial di mana mereka harus menunjukkan perhatian dan kepekaan terhadap perasaan orang lain, yang membuat mereka lebih terampil dalam membaca dan merespons isyarat emosional.

Selanjutnya, media juga berkontribusi dalam membentuk persepsi tentang ekspresifitas wanita. Karakter wanita dalam film, televisi, dan iklan sering digambarkan sebagai lebih emosional dan vokal dibandingkan karakter pria.

Representasi ini tidak hanya mencerminkan stereotip yang ada tetapi juga memperkuatnya, menciptakan lingkaran umpan balik di mana wanita merasa lebih diharapkan untuk berperilaku sesuai dengan citra tersebut.

Kategori :