BACA JUGA:Rapor Pemain Jerman Ketika Ditahan Imbang Swiss 1-1: Tunjukkan Tanda-Tanda Kelelahan
Kroos memutuskan pensiun dari timnas kala itu, padahal usianya masih 30 tahun. Ia sudah tidak bermain di Piala Dunia 2022 di Qatar. Namun, pada Februari 2024 lalu, ia mengumumkan comeback ke timnas.
"Guys, singkat, padat dan jelas, aku akan bermain buat Jerman lagi mulai Maret," tulis Toni Kroos di Instagram. "Kenapa? Karena aku diminta oleh pelatih timnas, dan aku mau. Aku yakin ada banyak kemungkinan yang bisa kita capai di Euro 2024 daripada yang kita bayangkan," tulis bapak empat anak itu.
Pujian Nagelsmann
Manajer Jerman Julian Nagelsmann menyesali kekalahan timnya di tangan Spanyol. Tapi ia memuji Toni Kroos sebagai pemain yang luar biasa.
BACA JUGA:SuperSub Super! Swiss vs Jerman 1-1, Niclas Fullkrug Selamatkan Muka Tuan Rumah
"Yah, karier Toni Kroos, tidak akan ada cukup pujian untuk mengapresiasinya," kata Nagelsmann kepada BBC. "Kupikir, apa yang semua orang lihat, dengan semua kesuksesannya (yang mungkin terbaik di antara seluruh pemain Jerman sepanjang masa) pastinya, ia adalah salah seorang pemain terbesar Jerman," tegasnya.
TANGIS Toni Kroos setelah kariernya di Timnas Jerman berakhir: Ini pahit sekali. Foto: Toni Kroos bersama Julian Nagelsmann usai laga melawan Spanyol.-Kirill Kudryavtsev-AFP
Nagelsmann mengaku tidak berpikir panjang waktu mengajak Toni Kroos kembali ke timnas tiga bulan sebelum Euro 2024 digelar. Ia seperti mendapat ide secara tiba-tiba. Idenya terbukti bagus. Kroos menjadi kunci di berbagai kemenangan Jerman.
Mulai dari dua kemenangan di fase grup. Sampai ketika mereka menghancurkan Denmark di babak 16 Besar. Perannya di lini tengah Jerman, sebagai pembagi bola dan pengumpan yang andal, tak terbantahkan lagi.
BACA JUGA:Mimpi Buruk di Euro 2024! Pedri Terkapar Usai Tekel Brutal Toni Kroos
BACA JUGA:Duet Toni Kroos-Ilkay Gundogan Tokcer, Jerman OTW Juara Euro 2024?
"Yang mungkin belum banyak diketahui orang adalah karakter Toni sebagai pribadi. Misalnya saja, bagaimana ia berbicara kepada tim, ketika dirinya sendiri mengalami masa-masa yang sangat sulit dan menyedihkan," tuturnya.
"Peran itu mungkin bukan yang paling istimewa. Tapi Toni selalu melihat dirinya sebagai bagian dari tim ini. Ia juga pribadi yang sangat hangat. Suami yang setia, ayah yang baik, dan sahabat yang selalu menghargai rekan satu timnya," puji Nagelsmann.
"Karier Toni bahkan lebih besar dari enam gelar Liga Champions," pungkasnya. (*)