Jerman Gagal ke Final, Spanyol Tantang Prancis di Euro 2024

Minggu 07-07-2024,02:41 WIB
Reporter : Bagus aji
Editor : Salman Muhiddin

Baik Luis Enrique maupun Julian Nagelsmann menerapkan gaya "high press" sejak lawan memulai permainan.

Perbedaannya terletak pada struktur pertahanan. Struktur 3 bek Spanyol terbukti lebih solid dibandingkan 4 pemain bertahan Jerman.

Dua gol Spanyol tercipta memanfaatkan celah pertahanan Jerman yang terekspos.

Meski nilai xG (peluang gol) Spanyol lebih rendah (1,18 poin) dibandingkan Jerman (2,44 poin), Spanyol mampu memaksimalkannya menjadi gol.

BACA JUGA:Spanyol vs Jerman: Pertempuran Rekan Setim, Joselu Ingin Akhiri Karir Kroos di Euro 2024

BACA JUGA:Kroos Minta Maaf, Pedri Cedera Lutut dan Absen di Sisa Euro 2024

Statistik "defense action height" menunjukkan bahwa kedua tim sama-sama melakukan high press, marking ketat, dan duel-duel udara maupun 1vs1 sepanjang laga.


Tekel Brutal Toni Kroos membuat Pedri tak bisa membela Spanyol sejak menit-menit awal.-brfootball-

Hal ini berbeda dengan laga Portugal vs Prancis yang memiliki nilai "defense action height" lebih rendah, menunjukkan intensitas pressing yang lebih rendah.

Ketatnya pressing antara Spanyol dan Jerman membuat laga terkesan monoton karena masing-masing tim sangat disiplin menjaga ruang bermainnya.

Namun, skema Julian Nagelsmann masih sering meninggalkan celah kosong di area pertahanan, yang dimanfaatkan oleh Spanyol.

Disiplin dan pemahaman terhadap permainan lawan sangatlah penting, bahkan untuk celah yang sebentar. Total 39 pelanggaran, 13 kartu kuning, dan hanya 11 tendangan ke gawang dari 41 tendangan yang dilepaskan, menunjukkan ketatnya pertandingan ini.

Soanyol melaju ke semifinal, dan Didier Deschamps dan timnas Prancis sudah menanti mereka.

(Bagus Aji)

Kategori :