SURABAYA, HARIAN DISWAY - Profesor Budi Santoso alias Prof Bus menyampaikan klarifikasi atas pemberhentian sepihak yang dilakukan jajaran rektorat Universitas Airlangga (Unair) kepada dirinya, Senin, 8 Juli 2024.
Anda sudah tahu, Prof Bus menyuarakan penolakan atas wacana pemerintah yang hendak mendatangkan dokter asing ke tanah air. Pernyataan tersebut disampaikan kepada awak media pada Kamis, 27 Juni 2024.
Sayangnya, suara Prof Bus tersebut berujung menjadi sebuah polemik. Sebab, enam hari setelah pernyataannya, 3 Juli 2024, Prof Bus secara tiba-tiba diberhentikan secara sepihak dari jabatannya sebagai dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unair.
Keputusan Unair itu pun mendapat kecaman dari publik. Terutama para guru besar dan akademisi.
Banyak pihak bertanya-tanya apa alasan dibalik pemberhentian seorang Prof Bus. Mengapa terkesan tergesa-gesa dan janggal?
BACA JUGA:Prof Bus Surati Rektor Unair, Kuasa Hukum: Kenapa Diberhentikan Tanpa Kesalahan?
BACA JUGA:Terkejut Atas Pemberhentian Dekan FK Unair, Begini Pesan Mahfud Md untuk Rektor Unair Prof Nasih
Prof Bus sebagai pihak yang dirugikan tidak tinggal diam. Didampingi dua kuasa hukumnya, Prof Bus memprotes pihak kampus dengan datang ke kantor Rektorat Unair.
"Kami ingin mengantarkan sebuah surat yang isinya klarifikasi dan mempertanyakan alasan dan prosedur yang diberlakukan kepada kami, karena begitu singkatnya saya mendapatkan SK (Surat Keterangan, Red)," ujarnya kepada wartawan di luar gerbang Kampus Unair A, Senin, 8 Juli 2024.
Dokter ahli Obstetri dan Ginekologi itu berharap, melalui surat yang dikirimkannya, ia bisa mendapat kejelasan dibalik pemberhentiannya sebagai dekan FK Unair.
BACA JUGA:Dekan FK Unair Yang Lantang Tolak Wacana Kemenkes soal Impor Dokter Asing Dipecat
Profesor Budi Santoso (Prof Bus) usai mengatakan surat keberatan dan klarifikasinya ke kantor Rektorat Universitas Airlangga, Surabaya, Senin, 8 Juli 2024.-Mohammad Nurwahyudi-Harian Disway -
"Dengan surat ini, saya berharap nanti timbul dialog yang baik antara kami dan pimpinan universitas. Kami ingin berniat baik secara kekeluargaan dan administrasi," imbuhnya.
Lebih lanjut, Prof Bus menyampaikan bahwa aksi protes yang dilakukan itu beralasan. Ia merasa ada kejanggalan dari SK pemberhentian yang diterimanya.