HARIAN DISWAY - Perusahaan raksasa teknologi naungan Mark Zuckerberg, Meta, merilis kebijakan terbaru melalui website resminya yang berisi pembaruan aturan bagi postingan yang berhubungan dengan penyebutan istilah zionisme pada Selasa, 9 Juli 2024 kemarin.
Sederhananya, Meta akan menjadi lebih sensitif pada postingan dengan penyebutan kata zionis di dalamnya. Mereka tak segan menghapus konten yang menargetkan zionis di luar kriteria kebijakan mereka.
Seperti yang sudah berlaku sebelumnya, bagi akun yang nantinya sering melanggar kebijakan tersebut, mau tak mau harus bersiap ditangguhkan hingga dihapus dari dunia aplikasi yang dijalankan Meta.
Prinsip Meta pada awalnya adalah mereka tidak memperbolehkan para pengguna saling menyerang atas dasar hal-hal yang dilindungi, seperti ras, gender, kewarganegaraan, maupun agama.
Sedangkan untuk hal yang tidak dilindungi contohnya adalah topik pendukung gerakan politik. Jadi, dalam konteks zionisme, ketika seseorang membuat postingan yang menyudutkan zionis sebagai suatu gerakan politik, maka hal ini masih diperbolehkan.
Akan tetapi, jika konten yang berhubungan dengan zionis termasuk menggunakan istilah zionis di dalamnya dengan maksud menyudutkan orang Yahudi maupun Israel, maka postingan tersebut dilarang.
BACA JUGA:Israel Kembali Serang Gaza Kurang Seminggu dari Pelaksanaan Perundingan Gencatan Senjata
BACA JUGA:Ribuan Demonstran Banjiri Jalanan Israel Desak Netanyahu Pulangkan Para Sandera
Hal ini dilakukan Meta berdasarkan penelitian yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir. Perusahaan induk Facebook dan Instagram ini menilai ada banyak konten yang berkaitan dengan zionis, namun sebenarnya itu ditujukan kepada orang Yahudi atau Israel.
Ditambah lagi, konten tersebut ternyata mengandung hal-hal yang menurut mereka mengandung suatu perbandingan tak manusiawi, seruan untuk menyakiti, juga penolakan eksistensi kepada sesuatu yang dilindungi, dalam hal ini contohnya orang Yahudi maupun Israel.
“Misalnya, kami akan menghapus postingan yang mengatakan ‘orang-orang agama X bodoh’ tetapi kami mengizinkan, ‘pendukung gerakan politik X bodoh,” tulis Meta dalam rilis kebijakan terbarunya.
Sebelumnya, Meta hanya menganggap suatu konten akan dilarang ketika menggunakan kata “zionis” untuk dibandingkan dengan tikus (simbol yang biasanya digunakan dalam konteks antisemitisme). Bagi mereka, hal tersebut jelas menggambarkan antisemit.
Selanjutnya, penggunaan kata “zionis” akan dilarang ketika konteks yang dimaksud sudah jelas menunjukkan bahwa zionis sama artinya dengan “Yahudi” atau “Israel”. Pendekatan ini tetap diberlakukan dan akan ditambah dengan kebijakan lain.
BACA JUGA:Protes Dukungan Biden ke Israel, 12 Pejabat Pemerintahan Amerika Serikat Mengundurkan Diri
BACA JUGA:Israel Kisruh di Internal Pasca Dibebaskannya Dirut RS Al-Shifa, Gaza: Penjara Sudah Penuh!