SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kecelakaan maut yang menimpa rombongan SD Islam Darul Falah Surabaya di Jalan Tol Solo-Ngawi pada Sabtu, 13 Juli 2024 masih meninggalkan duka mendalam bagi keluarga para korban.
Termasuk keluarga dari Subicha, warga Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Surabaya. Ia merupakan salah penumpan mobil Elf yang selamat.
Kakak kandung Subicha, M. Ansori mengatakan kondisi sang adik sudah membaik dan sedang mendapatkan perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Solo.
"Sempat dirawat di IGD, tetapi kabarnya sudah pindah ke kamar intensif," ujar Ansori ditemui Harian Disway di kediamannya.
Ansori mengaku kaget saat mendapat kabar kecelakaan adiknya dari group Whatsapp keluarga pada Sabtu dini hari.
"Tidak menyangka, saya kaget dan seperti mimpi," ucap pria berusia 53 tahun itu dengan nada bergetar.
Tak lama setelah mendengar kabar, suami dan anak-anak Subicha langsung bergegas ke Solo untuk mengetahui kondisinya.
"Jadi menurut kabar yang saya terima lukanya ada di kepala sampai harus dijahit. Habis itu kakinya retak, katanya akan dioperasi tetapi (masih) menunggu kondisinya stabil," terang Ansori.
Di sisi lain, adik perempuan Subicha, Siti Muayada, menuturkan bahwa sang kakak sudah menjadi guru di SD Islam Darul Falah selama kurang lebih 15 tahun.
"Kakak saya mengajar seperti biasa, dari jam 11 siang sampai sore. Terus juga aktif di fatayat dan rajin ikut pengajian," cerita Siti, yang duduk tepat di samping kiri Ansori.
Kondisi rumah Subicha, korban selamat dari kecelakaan maut rombongan SD Islam Darul Falah, yang tampak sepi.-Novia Herawati-Harian Disway -
Sama halnya seperti Ansori, Siti juga mengaku tak menyangka dan merasa terpukul akan musibah yang dialami sang kakak. Dia menyebut bahwa Subicha memang sering melakukan perjalanan keluar kota.
Dikatakan Siti, Subicha sempat berpamitan ke keluarga sebelum berangkat gathering. "Waktu Jumat malam itu (Subicha,Red) pamit mau keluar kota," ucap Siti.
Bahkan, ibu dua anak tersebut juga berjanji akan membelikan oleh-oleh khusus untuk sang Ibu, yakni sebuah dompet.