Psikotes Pegi Dinilai Psikolog

Senin 15-07-2024,22:10 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

BACA JUGA: Kasus Vina Cirebon Mau Dibawa ke Mana?

Maksud Reza, ia mengonfrontasi hasil penilaian tim psikologi Polda Jabar yang menilai IQ Pegi 78. Reza tak percaya hasil penilaian polda. Wawancara dilanjut:

Reza: ”Siapa yang pertama memberi tahu bahwa Anda bebas tahanan?”

Pegi: ”Pertanyaan menarik…”

Ucapan Pegi terpotong komentar Reza yang tampaknya kaget atas jawaban pegi, begini:

BACA JUGA: Conflict of Interest di Pembunuhan Vina

BACA JUGA: Kunci Inggris di Pembunuhan Vina

”Saya dinilai menarik… Pertanyaan saya dinilai menarik. Kuli bangunan menilai saya menarik. Terus, lanjutkan.”

Pegi: ”Orang pertama yang memberi tahu saya Kompol Agus Mujianto (wakil direktur Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Jawa Barat). Waktu itu saya mau salat Duhur (Senin, 8 Juli 20240. Lalu, saya disalami Pak Kompol Agus, diucapkan selamat. Saya bingung, selamat untuk apa?”

Dilanjut: ”Kemudian, Pak Agus mengatakan, sudah ada putusan bahwa kamu (Pegi) pulang.”

Dilanjut: ”Beliau langsung mengungkapkan sama tahanan yang lain (yang ada di sekitar Pegi), bahwa untuk yang lain kalau kalian benar, pertahankan kebenaran. Tapi, kalau kalian salah, kalian harus akui kesalahan kalian.”

Pegi melanjutkan ucapan Kompol Agus ke para tahanan: ”Ini, Pegi salah satu contoh terbaik. Dan ini motivasi buat kalian semua biar kalian semua bisa lebih baik ke depannya,”

Dilanjut: ”Kalau beliau saya acungi jempol, Pak. Luar biasa. Ternyata masih ada polisi baik.”

Plok… plok… plok… Reza tepuk tangan. Entah, memuji Pegi atau siapa. Tapi, beberapa saat kemudian menjadi jelas.

Reza: ”Cerita ini penting. Karena netizen sudah kadung mengecap Polda Jabar dengan segala macam sebutan negatif. Tapi, ini kan jadi bukti bahwa tetap ada cerita polisi yang baik. Kompol Agus sudah menyelamatkan wajah Polda Jawa Barat.”

Dilanjut: ”Polisi kayak gini harus dapat penghargaan. Polisi-polisi yang bandel, yang tidak profesional, harus dapat sanksi. Sebaliknya, polisi yang luhur memotivasi para tahanan, memanusiakan para tahanan, harus dapat penghargaan.”

Kategori :