HARIAN DISWAY – Pemilihan tiga pilar tingkat desa mulai digelar lagi. Tiga lembaga tingkat provinsi bekerja sama. Polda Jatim, Kodam V/Brawijata, dan Pemprov Jawa Timur serta didukung penuh oleh Harian Disway.
Saat ini, tim seleksi di tingkat dua mulai bergerak. Termasuk tim seleksi daerah di Bojonegoro. Ada 11 tiga pilar kelurahan dan 419 tiga pilar desa yang masuk dalam penilaian tim gabungan dari Polres Bojonegoro, Kodim 0813 Bojonegoro, dan Pemkab Bojonegoro.
Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol CZI Arief Rochman, dan Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto sudah menunjuk tim penjurian tiga pilar. Tim ini akan mencari lima tiga pilar tingkat desa/kelurahan terbaik untuk diserahkan ke tim juri tingkat provinsi.
Kasat Binmas Polres Bojonegoro AKP Agus El Fauzi dalam rapat koordinasi panitia seleksi Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024 wilayah Bojonegoro. -Binmas Polres Bojonegoro-
Tim penilai dari polres terdiri dari Kasat Binmas AKP Agus El Fauzi, KBO Binmas : Ipda Juhair, Kanit Polmas Iptu Moch. Fauzi, dan Banit Polmas Bripka Irwan Hadi S. Sedang dari Kodim 0813 terdiri dari Pasiter Lettu Kav Sujirman dan Batipuanter Serma Agustanul Anwar. Sedang tim juri lapangan dari Pemkab Bojonegoro terdiri dari Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Djoko Lukito, Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda Dinas PMD Sumantri, dan Staff Dinas PMD Andhika Bastian.
Agus El Fauzi mengatakan, selama penjurian, banyak hal yang dilihatnya. Termasuk melihat potensi yang ada di desa. “Kita bisa mengetahui bagaimana kinerja petugas di lapangan sampai tingkat desa. Termasuk bagaimana upaya mereka berkolaborasi antara tiga pilar tersebut,” terang Fauzi, Rabu, 17 Juli 2024.
Salah satu desa yang baru saja dinilai adalah Desa Sidobandung, Kecamatan Balen, Bojonegoro. Lokasi desa tidak jauh dari pusat kota. Ada di sisi sebelah timur kota. “Kami melihat inovasi tiga pilar di desa ini. Termasuk beberapa aspek yang menjadi penilaian tim,” terang Fauzi.
Fauzi belum bisa menyebutkan lima tim tiga pilar yang akan lolos seleksi tingkat awal. “Sudah banyak yang mereka lakukan di desa/kelurahan. Banyak pula inovasi yang sudah dilakukan,” tutur Fauzi lagi. (*)