JAKARTA, HARIAN DISWAY - Kepala Badan Sandi dan Siber Negara Hinsa Siburian mengungkapkan pemulihan Pusat Data Sementara (PDNS) 2 masih dilakukan secara bertahap dan diharapkan selesai pada bulan ini.
Pasca serangan siber ransomware yang membidik PDNS 2 sejak 20 Juni 2024 lalu, BSSN, Kominfo, Telkom Sigma, Kemenko Polhukam, serta lembaga terkait lainnya terus melakukan pemulihan data yang sempat dikunci di PDNS 2.
BACA JUGA:Hampir Sebulan Peretasan PDNS 2, Pemerintah Baru Pulihkan 86 Layanan Publik
“Proses pemulihan akan dilakukan secara bertahap,” ujar Hinsa kepada wartawan saat ditemui di Jakarta pada Rabu, 17 Juli 2024.
Kita harapkan, tambah Hinsa, sebelum bulan Juli 2024 berakhir, proses pemulihan PDNS 2 dapat tuntas pulih seutuhnya.
Sejak mendapat instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo, terdapat beberapa layanan yang telah berjalan normal, yakni layanan Keimigrasian.
“Kita pada tahap pemulihan. Sehingga layanan masyarakat sesuai dengan petunjuk presiden, harus kita prioritaskan yang bersifat layanan masyarakat itu up,” jelasnya.
BACA JUGA:Hari ke-18 Server PDNS Belum Pulih, Kata Sandi Diduga Bocor ke Situs Scribd
Hinsa juga menyebut bahwa sebagian layanan untuk masyarakat sudah berproses pada pemulihan data.
Informasi terbaru yang telah Menko Polhukam Hadi Tjahjanto sampaikan pada Minggu, 14 Juli 2024 lalu, sebanyak 86 layanan dinyatakan telah pulih. Dari total tersebut, 16 tenant berasal dari PDNS 2 Surabaya.
“Per, 12 Juli, pukul 17.30 WIB, tercatat 86 layanan dari 16 kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah telah go live,” jelas Hadi.
BACA JUGA:PDNS Kebobolan, Dirjen Aptika Kominfo Mengundurkan Diri
Selain dari BSSN, Kominfo, Telkom Sigma, proses pemulihan layanan publik juga dibantu oleh peran aktif pemilik tenant di PDNS 2.
Sebelumnya Hadi memang telah mengimbau dalam konferensi persnya, untuk semua pemilik tenant PDNS untuk memiliki backup data masing-masing. Hal ini agar proses pemulihan lebih cepat.
Selain untuk pemulihan data, back up data yang pula dimiliki oleh pemilik tenant PDNS digunakan untuk menambah keamanan siber yang lebih berlapis dan sulit untuk ditembus oleh para peretas.