Hampir Sebulan Peretasan PDNS 2, Pemerintah Baru Pulihkan 86 Layanan Publik

Hampir Sebulan Peretasan PDNS 2, Pemerintah Baru Pulihkan 86 Layanan Publik

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto seusai memimpin rapat koordinasi tingkat menteri untuk membahas penggantian PDN Sementara 2 yang diserang ransomware di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.--YouTube Kemenko Polhukam

HARIAN DISWAY - Peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 hampir berlangsung satu bulan sejak Kamis, 20 Juni 2023. Perbaikan pun terus digencarkan.

Hingga kini, pemerintah memastikan 86 layanan dari 16 tenant kementerian/lembaga negara/pemerintah daerah sudah pulih. Tepatnya per Jumat, 12 Juli 2024, pukul 17.30 sore.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan atau Menkopolhukam Hadi Tjahjanto mengatakan, puluhan layanan publik yang berhasil dipulihkan itu beraneka ragam. Mulai layanan informasi dalam bentuk portal hingga layanan perizinan.

BACA JUGA:Hari ke-18 Server PDNS Belum Pulih, Kata Sandi Diduga Bocor ke Situs Scribd

BACA JUGA:PDNS Kebobolan, Dirjen Aptika Kominfo Mengundurkan Diri


Akhirnya Brain Cipher Berikan Kunci Data PDNS ke Pemerintah, Begini Kronologi Singkatnya-DC Studio-Freepik

“Termasuk layanan beasiswa dari Kemendikbud Ristek. Saat ini tim gabungan terus berupaya memulihkan secepat-cepatnya,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu, 14 Juli 2024.

Tentu dengan tetap harus memperhatikan aspek kehati-hatian. Hadi menegaskan bahwa proses pemulihan tersebut terbagi berdasarkan teknik penanganan data.

Setidaknya, terbagi dalam tiga zona tahapan. Pertama, zona merah alias “karantina” bagi semua data yang terdampak insiden peretasan PDNS 2

BACA JUGA:Identitas Hacker PDNS 2: 'Mr Exploit Wmc' Muncul Sebagai Pelaku Utama

BACA JUGA:Jokowi Beri Tenggat: Semua Layanan Terganggu Akibat Serangan ke PDNS Harus Pulih Pada Bulan Juli

Kemudian dipindahkan ke zona biru untuk penguatan keamanan dan pemindaian kerentanan. Baru kemudian bisa dipulihkan dan diunggah ke zona hijau kembali.

“Setiap tahapan perlu pemulihan yang teliti dan cermat,” tandas mantan panglima TNI itu. Tentu, agar tak terulang insiden serupa. Celah serangan siber harus bisa diminimalkan.

Selain itu, kata Hadi, pembersihan data yang telah berhasil diselamatkan dari malware maupun virus juga terus digencarkan. Termasuk dengan memperkuat parameter keamanan infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: