Hampir Sebulan Peretasan PDNS 2, Pemerintah Baru Pulihkan 86 Layanan Publik

Hampir Sebulan Peretasan PDNS 2, Pemerintah Baru Pulihkan 86 Layanan Publik

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto seusai memimpin rapat koordinasi tingkat menteri untuk membahas penggantian PDN Sementara 2 yang diserang ransomware di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.--YouTube Kemenko Polhukam

BACA JUGA:Hingga Rabu Siang Brain Cipher Belum Wujudkan Janji Manis Kembalikan Kunci Data PDNS, Pemerintah Diprank?

BACA JUGA:Menkominfo dan Kepala BSSN Dipanggil Jokowi Ke Istana Terkait Serangan Siber ke PDNS 2

Anda sudah tahu, sebelumnya, miliaran data di server PDNS 2 Surabaya yang dikelola Telkom Sigma terkunci rapat dan tidak bisa diakses. 

Brain Cipher berhasil menyusupkan ransomware jenis LockBit 3.0. Pemerintah pun kehilangan akses terhadap data-data tersebut. Ratusan layanan publik milik pemerintah pusat/daerah terganggu. 

Lantas siapakah di balik sindikat kriminal siber Brain Cipher? Belum ada yang tahu. Masih misteri. Yang jelas, mereka adalah kelompok peretas yang punya reputasi internasional.

Yang baru terang, mereka pernah mengirim pesan kepada pemerintah dan rakyat Indonesia. Pertama, meminta maaf karena telah membuat ketidaknyamanan bagi masyarakat. Kedua, menjanjikan segera merilis kunci pembuka data yang terenkripsi pada hari ini.

BACA JUGA:Tanggapi Peretasan PDNS, Wapres Ma'ruf Amin: Pemerintah Fokus Pulihkan Layanan

BACA JUGA:Wamenkominfo: Serangan Siber ke PDNS Tak Ganggu Transformasi Digital


Unggahan Stealthmole_int tentang pengumuman kelompok hacker Brain Cipher di Dark Web yang akan memberikan kunci pada data enkripsi PDNS 2 Surabaya-X (twitter)-

Pernyataan itu disampaikan Brain Cipher dalam laman dark web pada pukul 10.15 WIB,

Selasa, 2 Juli 2024. Tepat pada hari keduabelas sejak mereka sukses membobol Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya pada Kamis dini hari, 20 Juni 2024.

Yang menyampaikan keterangan itu ke publik adalah kelompok riset kejahatan siber dan monitoring dark web Stealthmole_int melalui akun X miliknya, kemarin. 

Namun, hingga saat ini, belum ada pengumuman lagi dari kelompok hacker tersebut. Pemerintah seolah kena prank. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: