Hari ke-18 Server PDNS Belum Pulih, Kata Sandi Diduga Bocor ke Situs Scribd

Hari ke-18 Server PDNS Belum Pulih, Kata Sandi Diduga Bocor ke Situs Scribd

Tampilan muka website Scribd dari unggahan Dicky Prasetya yang berjudul ”Dokumen Akses Layanan Pusat Data Nasional (Government Cloud)"-Tangkapan layar -

HARIAN DISWAY-Sudah 18 hari server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mengalami gangguan. Tepatnya sejak diserang kelompok peretas Brain Cipher pada Kamis, 20 Juni 2024.

Apalagi, semua layanan publik yang terdampak belum kembali normal sampai berita ini ditulis.

Belakangan, beredar kabar bahwa kata sandi (password) bocor sejak 2022 lalu. Media sosial pun heboh.

BACA JUGA:PDNS Kebobolan, Dirjen Aptika Kominfo Mengundurkan Diri

BACA JUGA:Identitas Hacker PDNS 2: 'Mr Exploit Wmc' Muncul Sebagai Pelaku Utama

Dari informasi yang beredar, kata sandi PDNS dibocorkan karyawan vendor ke situs scribd.com dua tahun lalu. 

Pemerintah harus segera mencari keterkaitannya dengan serangan ransomware LockBit 3.0 terhadap PDNS.

Informasi pembocoran itu diungkap oleh akun Dicky Prasetya dalam unggahannya berjudul ”Dokumen Akses Layanan Pusat Data Nasional (Government Cloud)” di scribd.com pada 11 Oktober 2022.


Terkuak! Ini Nama Hacker PDNS 2! Sempat Beri Sapaan Kepada Kominfo & BSSN--stealthmole

BACA JUGA:Hingga Rabu Siang Brain Cipher Belum Wujudkan Janji Manis Kembalikan Kunci Data PDNS, Pemerintah Diprank?

BACA JUGA:Jokowi Beri Tenggat: Semua Layanan Terganggu Akibat Serangan ke PDNS Harus Pulih Pada Bulan Juli

Sayang, artikel tersebut sudah dihapus saat Harian Disway lewat google, kemarin. Hanya muncul tulisan di muka laman website seperti ini: The document 5_6305378355533317691 has been deleted.

Peretasan melalui serangan ransomware memang disebabkan oleh sejumlah faktor. Termasuk adanya kelalaian dalam menggunakan username dan password. Khususnya dilakukan oleh pengelola.

Direktur Eksekutif Information Communication Technology (ICT) Institute Heru Sutadi meminta pemerintah mendalami sekaligus memastikan beredarnya data di situs tersebut. Kemungkinan berkaitan erat dengan kasus peretasan PDNS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: