SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sempat minder dari lawan, ternyata bisa lolos ke 16 besar. Itu yang dirasakan Nuratika. Mahasiswi semester 4, jurusan Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan itu bisa lolos dari babak penyisihan Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2024 di Universitas Ciputra.
“Ini kesempatan pertama saya ikut kompetisi sebesar ini. Awalnya dulu hanya ingin lolos di tingkat daerah. Itu sudah tercapai. Saya sangat senang sudah berhasil sampai di posisi ini,” katanyi saat ditemui Harian Disway, Sabtu 20 Juli 2024.
Dia menceritakan, awalnya dia sangat pesimis bisa lolos babak penyisihan itu. Karena, ia melihat lawan-lawan yang menurutnya sangat hebat. Jago debat. Sangat menguasai materi. Apalagi kampus-kampus dari Pulau Jawa.
“Minder sih. Lawan-lawan kami hebat semua. Apalagi kami ini kan dari kampung. Melihat lawan-lawan kami kemarin ya pasti minder. Belum lagi persiapannya singkat. Menurut saya, salah satu lawan paling berat itu Universitas Ciputra. Beberapa kampus juga,” ungkapnya.
BACA JUGA: KDMI 2024 di Universitas Ciputra: Akreditasi Juri, Tantangan dan Pembelajaran
Beruntung, sebelum datang ke Kota Pahlawan, dia dan rekannya M Rizal sudah melakukan persiapan yang sangat matang. Banyak latihan dengan pembinanya di kampus. “Selebihnya seru banget,” terangnya.
Dia membeberkan, khusus untuk KDMI 2024 ini, dirinya dan Rizal berlatih lebih dari satu bulan. Kurang tidur. Makan pun curi-curi waktu. “Kami yakin bisa lolos sampai final. Bahkan bisa menang dalam kompetisi ini,” terangnya.
Timnya menjadi salah satu tim yang lolos dalam divisi A dan B. Sehingga, kemarin mereka dipanggil untuk memilih salah satu di antara kedua divisi itu. “Karena saya masih pemula, jadi saya memilih untuk masuk divisi B. Peluang menangnya lebih besar,” ungkapnya.
Sementara itu, Rizal mengatakan, ini sebenarnya pengalaman kedua dia mewakili daerahnya ikut KDMI. Kompetisi sebelumnya, langkahnya berhenti di delapan besar. “Karena itu, saya menargetkan tahun ini harus menang,” ungkapnya.
BACA JUGA: Kompetisi Makin Ketat! KDMI 2024 Memasuki Babak Perebutan Dua Divisi
Mahasiswa semester 6 jurusan pendidikan Vokasional Teknik Pertanian ini pun sangat senang bisa berada di titik ini. Menurutnya, prestasi ini karena kerja sama dirinya dan Nuratika. “Pengalaman saya sebelumnya, saya bagikan ke rekan saya,” katanya.
Di sisi lain, Syekh Junaidi Usman gagal dalam akreditasi penjurian. Menurut mahasiswa semester 6 jurusan Pendidikan Bahasa Inggris ini, ia tidak konsentrasi dalam melakukan penjurian. Banyak yang dipikirkannya.
“Saya itu kepikiran rekan-rekan saya yang ikut debat. Jadi gak fokus penjurian. Terbukti, saya tidak lolos dalam akreditasi. Tapi tidak masalah. Itu menjadi pembelajaran tersendiri. Sebelumnya saya juga peserta debat,” terangnya.
Ia pun mengucapkan selamat kepada rekan-rekannya yang sudah lolos. Ia berharap mereka bisa lolos sampai final nanti. Serta bisa membawa piala kemenangan untuk kampus dan daerah mereka. (*)