KDMI 2024 di Universitas Ciputra: Akreditasi Juri, Tantangan dan Pembelajaran

KDMI 2024 di Universitas Ciputra: Akreditasi Juri, Tantangan dan Pembelajaran

Iqbal Adam Umri (kanan) bersama Michelle Annetta Santoso (kiri) dua mahasiswa yang mengikuti akreditasi juri debat di KDMI 2024 di Universitas Ciputra, Kamis 18 Juli 2024-Michael Fredy Yacob-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) di Universitas Ciputra (UC) tidak hanya untuk peserta debat. Melainkan juga mahasiswa yang mengikuti akreditasi juri debat.

Mereka ikut memberikan penilaian kepada para peserta selama tujuh sesi pertama ini. Dalam pengujiannya, mereka dibagi dalam tiga kelompok. Ada yang sebagai ketua juri, wakil ketua juri dan juri dalam pelatihan.

“Nantinya, juri dalam pelatihan dan wakil ketua juri akan dinilai oleh ketua juri. Sementara ketua juri akan dinilai oleh peserta. Banyak hal yang menjadi penilaian tersebut,” kata Michelle Annetta Santoso, salah satu juri yang mengikuti akreditasi itu, kepada Harian Disway, Kamis, 18 Juli 2024.

Sebelum dibagi dalam tiga kelompok tadi, mereka yang mengikuti sertifikasi juri debat ini dites oleh juri utama. Juri utama itu berasal dari juri undangan yang sebelumnya telah mendapatkan akreditasi.

BACA JUGA: Peserta Dag Dig Dug Lewati Hari Pertama KDMI 2024

BACA JUGA:Kompetisi Makin Ketat! KDMI 2024 Memasuki Babak Perebutan Dua Divisi

Mahasiswa psikologi Universitas Ciputra itu menceritakan, saat melakukan penjurian, mereka ada empat sampai lima orang. Satu orang sebagai ketua juri, satu wakil ketua juri, dan sisanya juri dalam pelatihan.

“Ketua juri itu bisanya dari juri inti. Tetapi, bisa juga didelegasikan ke kami. Nah, untuk penempatan tiga posisi itu, di hari pertama kemarin, kita menjalankan berbagai tes. Termasuk tes tulis. Di situ ada penilaian. Nilai itu menentukan posisi,” bebernya.

Sehingga, untuk juri yang sedang melakukan akreditasi itu, posisi mereka bisa berubah-ubah. Berpatokan pada nilai yang didapatkan saat menjuri. Banyak hal yang menjadi poin penilaian bagi para juri tersebut.

“Misalnya, alasan juri itu memberikan nilai kepada peserta. Ada argumen yang harus diberikan. Kalau asal-asalan, ya, nilainya pun bisa berkurang. Bisa saja dari ketua juri berubah menjadi wakil juri atau juri dalam pelatihan. Atau sebaliknya,” ungkapnya.

Tetapi, fungsi ketiga bagian itu sama. Untuk menilai peserta debat di dalam ruangan.

Cuma, beban ketua juri akan lebih besar. Karena ia harus mengisi tabulasi dan nilainya. Wakil juri akan bertugas untuk memberikan saran kepada ketua juri.

BACA JUGA: Peserta KDMI 2024 Bakal Lalui Tujuh Babak untuk Perebutkan 32 Besar

BACA JUGA:Tim Dosen Universitas Ciputra Rilis Buku Penguatan Identitas Kya-Kya di Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: