UPAYA pembunuhan Donald Trump, Sabtu, 13 Juli 2024, seharusnya menjadi momen horor yang mengerikan. Namun, ternyata tidak bagi Trump. Ia menghadapi dan memainkan drama pembunuhan itu laksana sebuah reality show.
Ceritanya mirip story board. Rencana pembunuhan oleh seorang anak kutu buku terhadap seorang presiden flamboyan yang urakan itu gagal. Sang presiden lolos dari maut karena tembakan sniper itu meleset beberapa sentimeter saja dari lehernya.
Bukannya takut, Trump malah tersenyum dan mengepalkan tangan kepada para pendukungnya ketika pasukan pengawal rahasia mengungsikannya dari lokasi kejadian. Ia tidak terlihat syok atau panik. Sebaliknya, Trump bisa menguasai keadaan dengan cepat.
BACA JUGA: James David Vance, Pengkritik Trump Jadi Cawapres, Bisa Jadi Bumerang Politik
BACA JUGA: Profil JD Vance, Cawapres Donald Trump yang Pernah Sebut Trump Hitler-nya Amerika
Dalam hitungan detik, otak bisnisnya bekerja cepat dan bisa menyimpukan bahwa detik penembakan terhadap dirinya itu akan menjadi ”defining moment”, momen yang menentukan bagi keberhasilan kampenye politiknya untuk memenangkan rematch melawan petahana Joe Biden.
Thomas Crook, seorang pemuda berusia 19 tahun dengan penampilan culun dan kacamata tebal khas kutu buku ”nerd”, naik ke atap bangunan berjarak 150 meter dari podium tempat Trump berpidato di depan pendukungnya di Butler, Pennsylvania.
Ia membidik bak sniper profesional dengan senapan panjang –dibeli bapaknya secara legal– lengkap dengan teropong pengintai. Ia menyasar kepala atau leher Trump. Tepat ketika Crook menarik pelatuk senapannya, Trump menggerakkan kepala ke kiri.
BACA JUGA: Insiden Penembakan Donald Trump dan Kisah Selamatnya 3 Presiden AS
BACA JUGA: Donald Trump Tertembak saat Kampanye: Mengingat 4 Tragedi Pembunuhan Presiden AS
Peluru mendesing tipis di sebelah kanan kepala Trump. Peluru gagal menyasar kepala, tetapi telinga kanan Trump terserempet sampai berlumuran darah.
Seorang pendukungTrump yang berada di belakang podium tewas terkena peluru nyasar. Pria itu melindungi anak perempuan dan istrinya dengan menjadi tameng hidup dan akhirnya tewas menjadi sasaran peluru. Pada detik itu pula pasukan rahasia pengawal Trump melepaskan tembakan ke arah Crook dan membunuhnya seketika.
Bukan Trump kalau kemudian ketakutan oleh upaya percobaan pembunuhan. Tak pakai lama. Dua hari kemudian Trump tampil di Milwaukee, Wisconsin, dalam Konvensi Partai Republik Senin, 15 Juli 2024, untuk mendapatkan nominasi resmi sebagai calon presiden.
BACA JUGA: Thomas Matthew Crooks, Penembak Donald Trump; Pemuda Pendukung Republik yang Berprestasi Akademik
BACA JUGA: Thomas Matthew Crooks, Remaja 20 Tahun Penembak Donald Trump