Kawah Bromo terus mengepulkan asap putih. Membubung, seakan menyatu dengan awan-awan. Pada satu momen, segumpalan awan perlahan turun. Menciptakan kabut tipis. Menerbangkan pasir yang membentang di sepanjang Segara Wedi.
Pasir-pasir itu justru menjadi daya tarik pada tiap pementasan Eksotika Bromo. Ketika kaki para penari menjejak tanah, pasir mengepul. Mendukung daya gerak. Pun, estetika. Pertunjukan mereka menjadi lebih hidup.
Eksotika Bromo telah memasuki hari kedua. Sebelumnya, 27 Juli 2024, terdapat banyak penampil unjuk gigi. Salah satunya tari Koayang dari Sanggar Laut Biru, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Para penarinya mengenakan busana bersayap. Seperti sekumpulan burung yang sedang berlaga.
BACA JUGA:Eksotika Bromo 2024 (1), Serunya Para Penampil, Salah Satunya dari Korea Selatan
Eksotika Bromo 2024 (2): Suku Tengger tampilkan Bumi Hila Hila. Karyawan terpilih dari PT SAI menarikan tari yosakoi pada hari pertama Eksotika Bromo 2024.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY
Gerak mereka akrobatik. Tarian itu berkisah tentang burung koayang yang jatuh cinta pada seorang perempuan cantik. Burung tersebut ingin menculik perempuan itu. Tapi para pengawalnya berhasil menghalau. "Hingga seorang pemuda perkasa berhasil menyelamatkannya," ungkap Sahabuddin Mahganna, pembina Sanggar Laut Biru.
Ada pula penampilan tari yosakoi khas Jepang yang disajikan oleh para karyawan Surabaya Autocomp Indonesia. Mereka semua mengikuti proses audisi. "Jadi penari-penari Yosakoi dalam Eksotika Bromo 2024 ini adalah mereka yang terbaik," ujar Resmi Ari, koordinator sanggar yosakoi SAI.
Pada hari kedua, kelompok penyanyi muda Higayon Singer kembali tampil. Mereka membawakan lagu Kami Anak Negeri Ini, Nusantaraku, dan Heal The World. Eksotika Bromo 2024 dihadiri oleh 255 fotografer dari 21 negara. Mereka turut bernyanyi ketika Heal The World karya Michael Jackson dibawakan.
BACA JUGA:Ruwat Rawat Segara Gunung, Tema Eksotika Bromo 2023
Tampil pula penyanyi Pritta Kartika. Dia membawakan satu lagu nasional. Yakni Indonesia Pusaka. Kemudian tari-tarian dari berbagai daerah. Seperti Studio tari 417 Makassar yang membawakan tarian Matajeng Durian. Tari tersebut biasa ditarikan masyarakat setempat untuk menyambut musim panen durian.
Para penarinya mengenakan busana warna kuning. Mereka menari dengan membawa keranjang-keranjang bambu. Gerakannya rancak, ekspresinya bahagia. Wadah-wadah itu dilempar dan ditangkap. Kemudian mereka menyunggi wadah itu sembari membungkuk dan menengadah.
Pada akhir tarian, seorang penari menjejak paha penari lain. Lalu berdiri dan menunjukkan gerakan membawa wadah. Wadah tersebut telah berisi durian. Sebelumnya, komunitas tari Bi'armi Allo yang juga dari Makassar, menampilkan tarian Rikki-Rikki Balasuji. Yakni tarian tentang seorang pria yang mengirim hantaran pada kekasihnya. Sebagai tanda pertunangan.
Eksotika Bromo 2024 (2): Suku Tengger tampilkan Bumi Hila Hila. Tari Matajang Durian dibawakan oleh para penari dari studio 427 Makassar. Tarian sukacita masyarakat setempat ketika panen durian.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY
BACA JUGA:Prewedding Brutal Buyarkan Acara Eksotika Bromo 2023
Para penari dari Terminal Seni Kalimantan Timur menampilkan komposisi tari Belian Sentiu. Tarian sakral untuk memanggil ruh leluhur dan mengobati siapa saja yang sakit. Para penari pria menggunakan busana yang disebut "ulap". Penutup kepalanya dari janur yang disebut "laung".
Sedangkan busana penari perempuan serba merah. Namanya "ulap doyo". Para penari pria masuk ke panggung terlebih dulu. Mereka menengadahkan janur-janur yang dibawa. Kemudian disusul para penari perempuan.