Mengenal Ragam Sesaji dalam Tradisi Masyarakat Hindu Tengger

Mengenal Ragam Sesaji dalam Tradisi Masyarakat Hindu Tengger

Sesaji dalam masyarakat Tengger dibagi tiga: Nista, Mandala, dan Utama. Tapi ketiganya sebenarnya memiliki nilai yang sama.-Patrick Cahyo Lumintu-

PASURUAN, HARIAN DISWAY - Masyarakat Tengger di empat kawasan Gunung Bromo memiliki beragam tradisi unik. Begitu pun dalam penerapan agama Hindu yang sebagian besar dianut penduduk. Termasuk soal sesaji.

Romo Dukun Puja Pramana, pemimpin spiritual Hindu Tengger di Desa Ngadiwono, Pasuruan, menyebut bahwa sesaji Hindu Tengger dibagi menjadi tiga kategori: nista, madya, dan utama.

"Kategorisasi tersebut disesuaikan dengan kemampuan ekonomi. Sifatnya tidak memaksa dan masing-masing punya makna yang sama," ungkapnya. 

BACA JUGA:Upacara Suci Yadnya Kasada, Masyarakat Tengger 4 Kawasan Berkumpul di Pura Luhur Poten, Gunung Bromo

Pertama, sesaji nista. Kata "nista" tidak berkonotasi negatif. Melainkan sebutan untuk tingkatan penyajian sesaji yang paling sederhana. 


Romo Dukun Puja Pramana dari Desa Ngadiwono, Pasuruan, menyucikan sesaji untuk dipersembahkan saat upacara Yadnya Kasada.-Patrick Cahyo Lumintu-

"Meski sederhana, tak mengurangi kualitas persembahan. Kami mengacu pada kitab suci Weda. Di dalamnya menyebut, 'Persembahkanlah untuk-Ku sehelai daun, sekuntum bunga, sebiji buah, dan seteguk air'. Itu sudah cukup," terangnya.

Ia memberi contoh saat upacara Pencaruan. Upacara tersebut dilakukan masyarakat Tengger untuk menjaga keharmonisan antara manusia dan alam. 

BACA JUGA:4 Kategori Besar Upacara Masyarakat Tengger, Tidak Hanya Yadnya Kasada

"Dalam Pencaruan, sesaji nista menggunakan eka sata. Atau mempersembahkan seekor ayam jantan. Seekor saja sudah cukup," ujar ayah dua anak itu.

Kedua, sesaji madya. Sesaji tingkat tengah. Jika dalam Pencaruan, sesaji madya umumnya menggunakan panca sata. Atau lima ekor ayam. Berbeda dengan sesaji nista yang mempersembahkan seekor ayam saja.

Ketiga, sesaji utama. Dalam Pencaruan, sesaji utama memiliki item yang cukup banyak. "Sesaji utama dalam upacara pencaruan disebut 'Resi Gana'," ungkapnya.

BACA JUGA:Gonggo Mino, Musik Khas Masyarakat Tengger Desa Ngadiwono, Dimainkan Jelang Yadnya Kasada

Selain menyajikan lima ekor ayam, masyarakat Tengger yang mengaplikasikan sesaji utama Resi Gana menyertakan kerbau, kambing, angsa, babi yang kulitnya hitam, dan anjing bambungkem. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: