KTT Cosplay di Jepang, Tarik Minat Antarbangsa

Senin 05-08-2024,15:27 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

RASANYA, tak ada seorang cosplayer yang mau disebut sebagai orang yang ’’hanya hobi dandan fantasi ala-ala Jepang.’’ Bagi mereka, cosplay adalah sebuah dedikasi yang mendalam. Itulah yang terasa pada KTT Cosplay di Nagoya, Sabtu, 4 Agustus 2024.

---

’’KAMI sangat berdedikasi pada kompetisi ini. Dedikasinya juga tidak pada waktu senggang atau akhir pekan. Rasanya, beberapa bulan ini saya hanya tidur empat jam sehari,’’ ucap Lettie Shiels dari Inggris. Tahun lalu, perempuan itu adalah pemenang KTT Cosplay bersama kawannya, Claudia Maw.

Ya, ’’konferensi tingkat tinggi’’ penggemar cosplay itu memang menarik minat orang-orang dari berbagai negara. Total, ada 36 negara yang berpartisipasi. Seluruhnya tampil total. Maksimal. Dengan kostum, tata rambut, dan pernik-pernik yang sesuai dengan tokoh-tokoh anime, manga, atau video game.

Dalam KTT itu, peserta dinilai soal akurasi dan kualitas kostum. ’’Susah, loh. Semuanya harus persis komik atau film. Kalau ada yang kurang satu pun, nilai akan dikurangi,’’ kata Shiels.

BACA JUGA:Seru, Mahasiswa Untag Gelar Turnamen Mobile Legend dan Cosplay Character di Grand City Mall Surabaya

BACA JUGA:Seram! TPS di Surabaya Ini Bertema Horor, Panitia Cosplay Jadi Pocong

Dengan penampilan yang persis karakter anime itu, peserta diberi kesempatan berakting selama 2,5 menit di depan juri. Lagi-lagi, nilainya dilihat dari persis atau tidaknya karakter yang dimunculkan.

Festival cosplay itu memang menjadi salah satu daya tarik di tengah musim panas Jepang yang lembap. Tetapi, sejak digelar pada 2003, pengunjung selalu membeludak.

Sebab, tokoh-tokoh yang selama ini hanya ada di film atau komik seperti jadi hidup. Bisa menyapa orang-orang. Misalnya, Naruto atau lakon-lakon pada manga Slam Dunk. Di tengah-tengah pengunjung juga bisa melintas robot-robot jagoan dari Gundam.


KARAKTER SAITAMA (kiri) dari anime One Punch Man hadir pada KTT Cosplay di Nagoya, 4 Agustus 2024.-PHILIP FONG-AFP-

Meski begitu, ada aturan yang harus dipatuhi. Misalnya, tidak boleh memakai kostum yang tampak sadis. Atau baju yang terlalu terbuka atau menunjukkan pakaian dalam. Begitu juga kostum yang menggambarkan seragam asli sebuah instansi.

’’Rasanya seperti liburan. Saya memang suka berdandan. Suka ikut karnaval,’’ kata Irina Tsapreva dari Bulgaria. Ketika diwawancarai Agence France-Presse, dia sedang sibuk berdandan ala salah satu karakter Monokoke.

BACA JUGA:Komunitas Cosplay Jabar Gabung Gaspoll Bro Siang Menangkan Prabowo-Gibran

BACA JUGA:Para Cosplayer Bikin Biznet Festival Makin Warna-Warni

Kategori :