"Kami menggandeng teman-teman perguruan tinggi dan menyediakan kampung kami sebagai laboratorium hidup mereka untuk pengabdian masyarakat. Sebagai bentuk tri dharma perguruan tinggi," ujar Adi. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan itu akan terus berkelanjutan.
Dengan budidaya maggot, masalah sampah, seperti sampah rumah tangga, dapat ditangani dengan baik. Karena maggot-maggot tersebut dapat mengurai sampah.
Kegiatan di Kampoeng Oase Songo menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat memberikan manfaat berkelanjutan. "Semoga inisiatif seperti ini terus berlanjut demi kesejahteraan dan ketahanan pangan warga," pungkas Adi.
BACA JUGA:UWKS Luluskan 484 Wisudawan, Rektor Minta Teladani Raja Majapahit Raden Wijaya
*) Peserta magang reguler Harian Disway, mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Airlangga.