HARIAN DISWAY - Dalam beberapa tahun terakhir, veganisme telah mengalami lonjakan popularitas yang signifikan. Gaya hidup vegan menghindari konsumsi produk hewani. Baik dari makanan maupun barang-barang lainnya. Gaya hidup tersebut tidak hanya menjadi tren dalam aspek kesehatan dan kebugaran. Tetapi juga merambah aspek sosial, lingkungan, dan etika.
Makanan yang dihindari para vegan seperti daging, susu, telur, dan produk turunan hewani lainnya. Sedangkan pakaian, mereka menghindari pakaian dari bahan kulit atau wol.
Tujuan utama veganisme adalah untuk mengurangi penderitaan hewan dan dampak negatif terhadap lingkungan, serta meningkatkan kesehatan individu. Banyak orang beralih ke pola makan vegan karena keyakinan bahwa diet berbasis tumbuhan dapat membawa manfaat kesehatan yang signifikan.
BACA JUGA:Buat Hidup Lebih Ramah Lingkungan dengan Zero Waste
Penelitian menunjukkan bahwa diet vegan dapat menurunkan risiko penyakit jantung, hipertensi, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker.
Diet itu juga sering dikaitkan penurunan berat badan yang lebih sehat dan peningkatan energi.
Dampak industri peternakan terhadap lingkungan menjadi faktor pendorong utama bagi banyak orang untuk beralih vegan. Produksi daging dan produk hewani memerlukan penggunaan sumber daya yang besar. Seperti air dan tanah, serta menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan.
Veganisme dianggap sebagai salah satu cara untuk meminimalisir kerusakan lingkungan. Veganisme juga dianggap sebagai cara untuk mengekspresikan solidaritas terhadap hak-hak hewan dan mengurangi penderitaan mereka.
BACA JUGA:Kilas Balik, Rempah-Rempah asal Indonesia pernah jadi Rebutan Bangsa Eropa
Banyak vegan yang termotivasi oleh kepedulian terhadap kesejahteraan hewan. Mereka menolak sistem peternakan industri yang sering dikritik karena perlakuan buruk terhadap hewan, termasuk kondisi hidup yang sempit dan kekerasan.
Gaya hidup veganisme memiliki banyak manfaat untuk keberlangsungan hidup--Freepik
Tren veganisme juga didorong oleh inovasi dalam industri makanan. Produk-produk berbasis tumbuhan yang rasanya mirip dengan daging dan produk hewani lainnya semakin mudah ditemukan. Rasanya pun lezat. Itu membuat pilihan vegan menjadi lebih menarik dan praktis bagi banyak orang.
Tren veganisme membawa dampak yang cukup luas. Baik positif maupun negatif. Sisi positifnya, pergeseran menuju diet berbasis tumbuhan dapat mengurangi dampak lingkungan dari industri peternakan dan mempromosikan gaya hidup yang lebih berkelanjutan.
BACA JUGA:Defisit Kalori Turunkan Berat Badan hingga 10 kg, Kok Bisa?
Selain itu, meningkatnya permintaan akan produk vegan telah mendorong industri makanan untuk menciptakan lebih banyak pilihan, yang membuat pola makan vegan semakin terjangkau dan praktis.