HARIAN DISWAY - Setelah menemui Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dijadwalkan akan berkunjung ke Turki mulai Rabu, 14 Agustus hingga Kamis, 15 Agustus 2024.
Dalam agenda hari pertama, Abbas akan bertemu secara pribadi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di ibukota negara Ankara.
Keesokannya, Abbas akan berpidato di Parlemen atau Majelis Nasional Agung Turki. Pria berkacamata itu akan membawakan topik seputar Palestina, termasuk bagaimana cara menyelesaikan agresi Israel di sana.
Pertemuan luar biasa itu tak lepas dari undangan Ketua Parlemen Turki, Numan Kurtulmus. Sebelumnya, diketahui juga bahwa Turki sudah berencana mengundang Abbas untuk hadir di Parlemen mereka.
Rencana itu disusun sebelum muncul kabar kematian Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh.
BACA JUGA:Fitch Turunkan Peringkat Kredit Israel Akibat Perang Tak Berkesudahan
Dengan tampil langsung di forum parlemen, Abbas juga menggunakan kesempatan itu sebagai upaya mengungkapkan suara rakyat Palestina.
Selain menemui Presiden Erdogan dan berpidato di Parlemen, Abbas juga akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Kurtulmus.
Turki sendiri secara pemerintahan maupun rakyat memang dikenal sebagai negara yang vokal terhadap isu Palestina.
Dalam beberapa kesempatan, Erdogan bahkan tak segan menyamakan sosok Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan Adolf Hitler.
Baru-baru ini, negara yang akrab dengan budaya minum teh atau Cay itu telah memutuskan untuk bergabung dengan Afrika Selatan untuk menuntut Israel di Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) bersama Afrika Selatan.
Permintaan atau yang disebut pengajuan deklarasi intervensi resmi itu diajukan pada Rabu, 7 Agustus 2024. Mereka memang sudah menyusun rencana tersebut sejak Mei 2024.
Presiden Abbas atau pria yang disebut Abu Mazen ini berkunjung ke Turki setelah menemui Presiden Vladimir Putin di Moskow sehari sebelumnya.
Dalam pertemuan tersebut, Putin merasa prihatin dengan apa yang dialami oleh warga Palestina. Pihaknya sendiri diketahui memang sudah lama berdiri di pihak Palestina.