PASURUAN, HARIAN DISWAY - Para petani di Desa Kedung Pengaron, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, harus menelan getir karena gagal panen. Puluhan hektare ladang yang sebagian besar ditanami jagung tersebut gagal panen karena kekurangan air.
Masalah kekurangan air sudah menjadi masalah tahunan dan belum juga diselesaikan oleh pemerintah daerah setempat. Padahal, Kabupaten Pasuruan memiliki mata air Umbulan yang kini dipasok hingga ke luar kota.
Menurut para petani di desa tersebut sudah sangat lama permasalahan kekurangan air melanda desa tersebut. Tidak kurang-kurang mereka menyampaikan keluhan tersebut ke pihak terkait. Namun, hingga kini belum ada bantuan yang diterima untuk mengatasi kekurangan air setiap musim kemarau begini.
BACA JUGA:Ketua DPRD Sampaikan Tiga Nama Pj Bupati Pasuruan ke Kemendagri, Siapa Saja?
"Sudah sekitar 20 tahunan masalah kekeringan di musim kemarau begini tidak mendapatkan solusi. Harapan kami ada bantuan sumur bor untuk membantu petani," ujar M. Muklis, petani jagung di sana.
Kondisi kekurangan air berdampak kepada kondisi tanaman jagung yang sangat kering dan tidak bisa dipanen itu. Muklis yang memiliki lahan seluas 5 hektare tersebut mengaku rugi puluhan juta akibat gagal panen tersebut.
"Jagungnya sudah tidak bisa dipanen sama sekali. Sangat kering kondisinya. Dibuat pakan ternak saja tidak bisa," ungkapnya.
Bukan hanya para petani yang merugi karena kekurangan air. Seluruh warga juga harus menghemat-hemat air bersih yang tersisa. Warga berharap kepala daerah selanjutnya benar-benar bisa membenahi atau memberikan solusi atas masalah kekurangan air tersebut. (*)