Penurunan jumlah murid sekolah dasar juga mengkhawatirkan. Pada 2022, hanya ada 5,7 juta anak perempuan dan laki-laki yang bersekolah di tingkat dasar. Padahal, pada 2019, jumlahnya 6,8 juta orang.
UNESCO menuding, penurunan itu terjadi karena Taliban juga melarang guru perempuan mengajar anak laki-laki. Selain itu, orang tua juga tidak diberi insentif agar mau menyekolahkan anak-anak mereka.
Pendaftaran di pendidikan tinggi juga sangat memprihatinkan.Mahasiswa drop 53 persen sejak 2021.
“Akibatnya, Afghanistan akan segera menghadapi kekurangan lulusan terlatih untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tinggi. Itu hanya akan memperburuk masalah pembangunan di negara tersebut,” kata UNESCO. (*)
*) Mahasiswa magang reguler dari Politeknik Negeri Malang