HARIAN DISWAY - World Health Organization (WHO) pada Kamis, 29 September 2024 mengatakan bahwa Israel-Hamas telah menyetujui gencatan senjata sementara di beberapa wilayah Gaza untuk kepentingan vaksinasi polio.
Agenda itu akan dimulai pada Minggu, 1 September 2024 sekitar pukul 06.00 pagi hingga 15.00 sore waktu setempat (0300-1200 GMT). Vaksinasi ini ditujukan bagi sekitar 640.000 lebih anak-anak Palestina yang berumur di bawah 10 tahun.
Program vaksinasi akan digelar di sejumlah titik yang sudah ditentukan. Beberapa lokasi tersebut adalah Gaza Tengah, Selatan, dan Utara.
BACA JUGA:Operasi Bantuan PBB di Gaza Terhambat Perintahkan Evakuasi Israel, Pengiriman Bantuan Terganggu
Nantinya, gencatan senjata sementara akan berlangsung di wilayah tersebut sesuai dengan kesepakatannya masing-masing.
Misalnya, saat vaksinasi dilaksanakan di Gaza Tengah, maka gencatan senjata sementara akan berlangsung di wilayah tersebut selama tiga hari.
Adapun ketika vaksinasi dilaksanakan di Gaza Selatan, maka gencatan senjata sementara juga akan berlangsung di wilayah tersebut selama tiga hari.
Jadi, tiap wilayah mengalami fase gencatan senjata sementara yang berbeda.
Seorang petinggi WHO Rik Peeperkorn mengonfirmasi bahwa Israel telah sepakat memperpanjang gencatan senjata sementara selama satu hari, jika diperlukan.
BACA JUGA:40.000 dan Terus Bertambah, Tak Mudah Untuk Memastikan Jumlah Korban Tewas di Gaza
Direktur Darurat WHO Mike Ryan juga menjelaskan kalau tambahan waktu tersebut memang sering dibutuhkan untuk mencapai hasil yang maksimal.
"Kami menekankan pentingnya bagi semua pihak untuk mematuhi komitmen yang telah dibuat," terangnya.
Seorang pekerja membongkar pengiriman vaksin polio yang diberikan dukungan dari UNICEF ke Jalur Gaza melalui penyeberangan Karm Abu Salem, juga dikenal sebagai Kerem Shalom, di sebuah depot milik kementerian kesehatan Gaza pada 25 Agustus 2024.-EYAD BABA -AFP
Vaksinasi polio ini tak cukup dilakukan sekali. Rencananya, putaran kedua akan digelar setelah jangka waktu empat minggu dari vaksinasi pertama.
Menurut Ryan, sekitar 90 persen anak-anak harus menerima vaksin dari setiap putaran vaksinasi yang digelar. Hal tersebut diperlukan untuk segera mengentaskan epidemi polio di Gaza dan mencegah wabah tersebut agar tidak menyebar ke dunia internasional.
Tidak melalui suntikan, mekanisme vaksinasi akan dilakukan secara oral (melalui mulut) dengan dosis dua tetes bagi setiap anak.